-
Pembelian Rumah HA 9
Majelis Jemaat mengundang jemaat untuk mengambil bagian dalam pengumpulan dana pembelian rumah HA 9, yaitu dengan cara:
Transfer ke rekening pembangunan no rekening BCA 521.034.7722.
a.n. GKI Jabar Harapan Indah, dan diberi keterangan HA 9.Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita bersama.
-
Persidangan Majelis Jemaat
Persidangan Majelis Jemaat bulan Januari tahun 2022 akan diselenggarakan pada hari Minggu,16 Januari 2021, pukul 11.30 WIB. Mohon perhatian seluruh Majelis Jemaat dan dukungan doa dari seluruh Jemaat.
-
Pesan Pastoral Rapat Kerja BPMS Gereja Kristen Indonesia – 14 Desember 2021
Rapat Kerja Badan Pekerja Majelis Sinode GKI pada tanggal 14 Desember 2021 berfokus pada masalah kependetaan. Di dalamnya, Rapat Kerja BPMS menggumulkan pokok pemikiran tentang pemimpin yang memiliki ‘virtue’ (kebajikan) di tengah perubahan-perubahan yang ada.
Beberapa hasil Raker berdasarkan refleksi dan evaluasi pemimpin gereja yang perlu mendapatkan perhatian dari Jemaat-jemaat,
1. Agama, ajaran dan iman haruslah menampilkan gambaran Allah yang inkarnasional dan relasional guna memberi ruang pada isu-isu kehidupan di tengah kerentanan dan perubahan dalam konteks sosial melalui ibadah & aktivitas gerejawi (onsite – online).
2. Spiritualitas kepemimpinan yang berfokus pada nilai, tujuan dan makna hidup yang berangkat dari isu tradisi, kehidupan, kemanusiaan, sosial perlu diwujudnyatakan secara konkrit, sehingga memberi dampak pada proses penempatan seorang pendeta yang menjawab kebutuhan jemaat.
3. Komunitas gereja dan kepemimpinan (kependetaan) bukanlah ‘institusi super’, tetapi perlu kita sadari sebagai salah satu simpul makna iman yang perlu terus berjuang untuk mewujudkan kepemimpinan yang berjejaring, terbuka dan responsif. Dalam rangka ini, GKI perlu terus berupaya untuk membangun proses pastoral dalam pendampingan kepada calon pendeta dan pendeta yang menghadapi pergumulan dengan keputusan strukturalpastoral yang berimbang agar dapat menghadirkan solusi-solusi terbaik bagi semua pihak.
4. Di dalam upaya penanganan pergumulan pendeta, disadari adanya urgensi kebutuhan akan payung tata gereja sebagai pijakan untuk pengambilan keputusan yang lebih jelas bagi pencegahan dan penanganan persoalan di ranah kepemimpinan.
Demikianlah Pesan Pastoral Raker BPMS Gereja Kristen Indonesia. Tuhan Yesus memberkati kita.
14 Desember 2021
Tim Perumus:
1. Pdt. Setyahadi
2. Pdt. Cenglyson Tjajadi
3. Pdt. Bonnie Andreas
4. Pdt. Kristianto BasukiTeriring Salam dan Doa,
Pdt. Handi Hadiwitanto
Ketua UmumPdt. Danny Purnama
Sekretaris Umum -
Pesan Pastoral Natal 2021 Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Kristen Indonesia
Secercah Terang yang Menyeruak di Tengah Kegelapan
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,
Para anggota jemaat dan simpatisan GKI di manapun berada, sudah hampir dua tahun ini, kita hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19. Kekhawatiran dan kehati-hatian, kematian dan pemulihan, berkegiatan dari rumah maupun di luar rumah, menjadi hal-hal yang terus kita hayati dan hadapi di masa pandemi.
Kita patut bersyukur jika laju pandemi di tanah air relatif bisa dikendalikan akhir-akhir ini – setelah amukan gelombang kedua Covid-19 pada medio tahun ini. Cakupan vaksinasi di tanah air menunjukkan angka yang menggembirakan, di mana ada 71,84% penduduk Indonesia sudah mendapatkan suntikan dosis pertama dan 50,68% untuk dosis kedua (data dari: https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines per tanggal 16 Desember 2021). Sejak hari Selasa, 14 Desember 2021, pemerintah sudah melaksanakan vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Ini semua tentu menjadi secercah terang yang memberi harapan akan hadirnya pemulihan di tengah-tengah bangsa kita.
Sekalipun begitu, kita tidak boleh lengah dan berpuas diri, sebab di Eropa, sejumlah negara sedang menghadapi amukan badai Covid-19, seperti: Jerman, Austria, Inggris, Turki, Prancis, dan Belanda. Prancis sendiri bahkan menyatakan bahwa mereka tengah menghadapi gelombang kelima Covid-19. Padahal, negara-negara seperti: Jerman, Inggris dan Prancis sudah mencapai setidaknya 68% vaksinasi secara penuh (2 dosis) bagi penduduknya. Itu berarti, protokol kesehatan 5M perlu tetap dilakukan dengan disiplin.
Berhadapan dengan situasi yang seperti ini, wajar jika kembali muncul pertanyaan, “Kapan pandemi ini akan usai?” Pertanyaan ini cukup sulit untuk dijawab, sebab virus korona ini memiliki kecerdasan untuk bermutasi, sehingga Covid-19 masih terus bermunculan di sekitar kita. SARS-Cov-2 varian omicron – yang telah masuk ke Indonesia, ditengarai memiliki daya tular yang tinggi. Alhasil, kondisi kehidupan kita seperti sedang menghadapi kabut atau kegelapan kembali.
Di tengah-tengah kehidupan yang seperti inilah, kita mempersiapkan diri untuk menyambut peringatan Natal. Apa yang bisa dan perlu kita refleksikan? Mari kita sejenak melihat perjalanan keluarga kudus lewat berita Alkitab seputar Natal.
Pertama, baik Yusuf maupun Maria berupaya untuk menaati rencana Allah dengan rela dalam kehidupan mereka. Ketaatan Yusuf tampak dari kesediaannya mengambil Maria sebagai istrinya
(Mat. 1:24) – sehingga dengan begitu Yesus akan lahir dari keturunan Daud, sebagaimana nubuatan akan Mesias (lih. Mat. 1:1-17; bnd. Yes. 11:1), dan dalam hal Yusuf menamai anak yang dikandung oleh Maria: Yesus (Mat. 1:21,25). Sementara ketaatan Maria tampak dari kesediaannya mengandung dan melahirkan bayi Yesus.Jika kita membayangkan diri kita berada di posisi Yusuf dan Maria pada zamannya, maka kita bisa merasakan bahwa ketaatan mereka bukanlah hal yang mudah. Yusuf harus bisa mengolah batin dan pikirannya untuk dapat menerima dan mengakui Yesus sebagai anaknya sendiri. Maria pun menghadapi kesulitannya sendiri. Mengapa saya? Mengapa bukan perempuan lain yang Tuhan pilih? Bagaimana kata orang jika mengetahui kehamilan saya, padahal saya belum hidup sebagai suami-istri bersama Yusuf? Kira-kira itulah pertanyaan yang muncul di benak Maria.
Sekalipun begitu, Yusuf dan Maria tetap menunjukkan ketaatan mereka yang rela. Mereka rela untuk taat karena kesadaran akan apa yang disebut oleh Thomas Aquinas sebagai bonum commune (kebaikan bersama), bahwa kelahiran dan kehadiran Yesus adalah untuk menggenapi rencana penyelamatan Allah bagi dunia. Pun begitu dengan kita seharusnya. Ketika pandemi Covid-19 belum juga usai – dan negeri kita berada dalam bayang-bayang gelombang ketiga usai
libur Natal dan Tahun Baru mendatang, ketaatan kita secara rela dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M menjadi bagian penting untuk menghadirkan kebaikan bagi kehidupan.Oleh karena itu, bagi Jemaat-jemaat yang sudah menyelenggarakan kebaktian dan kegiatan onsite pada Masa Raya Natal dan sesudahnya, tetaplah upayakan protokol kesehatan secara ketat. Celah-celah penularan virus korona, seperti pada saat makan bersama (misalnya: seusai pelayanan), perlu diwaspadai dan dicegah.
Kedua, Yusuf dan Maria menempuh perjalanan yang tidak mudah dari Nazareth ke Betlehem, untuk memenuhi program pemerintah Romawi akan sensus penduduk (Luk. 2:1-7). Sekalipun pemerintah Romawi adalah penguasa (baca: penjajah) atas wilayah Yudea, namun kebijakannya berusaha diikuti oleh Yusuf dan Maria. Bagi Allah, kebijakan Kaisar Agustus itu dipakai oleh-Nya untuk menggenapi nubuatan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem, sebuah kota kecil di Yehuda (lih. Mik. 5:1).
Tampak dari keterangan tersebut, kesediaan Yusuf dan Maria mengikuti kebijakan pemerintah Romawi, pada gilirannya menjadi penggenapan nubuatan ilahi akan Mesias. Saat ini, kita hidup di sebuah negara di mana pemerintahnya sungguh peduli terhadap nasib rakyatnya di tengah pandemi. Pengadaan vaksin Covid-19 dilakukan secara bertahap dan ditujukan untuk seluruh penduduk. Bantuan sosial dan aneka stimulus pun diluncurkan untuk meringankan beban masyarakat. Apalagi, pemerintah RI bukanlah penguasa Romawi yang menduduki Yudea. Pemerintah RI adalah penguasa yang sah atas negeri ini. Rasa hormat dan dukungan bagi pemerintah RI dilakukan oleh kita sebagai Warga Negara Indonesia.
Oleh karena itu, program vaksinasi Covid-19 yang terus digencarkan oleh pemerintah, sudah seharusnya disambut dengan antusias oleh kita. Apalagi saat ini vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai. Dengan sudah terjangkaunya 70% lebih penduduk Indonesia (atau setara dengan 149 juta orang) dalam vaksinasi dosis pertama, menunjukkan bahwa vaksin ini aman bagi tubuh manusia. Kalaupun di sana-sini masih muncul berita bohong tentang vaksin, kita punya kemampuan dan peralatan (via internet) untuk menguji kebenaran berita itu.
Sehubungan dengan hal di atas, kami mendorong para anggota dan simpatisan GKI untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19 dengan keterlibatan optimal di dalamnya. Kami mengapresiasi Jemaat-jemaat dan/atau badan pelayanan dalam lingkup GKI yang telah turut ambil bagian melaksanakan vaksinasi ini.
Ketiga, kita perlu mewaspadai sikap megalomaniak Herodes Agung yang anti-kehidupan Herodes Agung takut jika kekuasaannya tergerus dan tergusur oleh “Mesias yang baru dilahirkan” (lih. Mat. 2:1-12). Ketakutannya lantas membuahkan kebijakan untuk membunuh semua anak yang berumur dua tahun ke bawah di Betlehem (Mat. 2:16-18).
Sikap Herodes Agung yang anti-kehidupan, bisa saja hinggap dalam diri kita –entah dalam kadar kecil ataupun besar. Pada saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, sikap yang anti-kehidupa bisa mewujud dalam perilaku koruptif atas bantuan sosial bagi masyarakat atau juga berupa keengganan melakukan protokol kesehatan secara ketat, misalnya: tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah atau bertemu orang lain, berkerumun dan tidak menjaga jarak, menghasut orang lain – entah dengan cara yang halus ataupun kasar agar tidak mau divaksinasi, dan lain sebagainya.
Gereja bagaimanapun adalah wujud Kerajaan Allah yang tampak di dunia ini. Ia hadir untuk meneruskan visi Allah, yakni menghadirkan damai sejahtera (keselamatan) bagi dunia. Oleh karena itu, dalam setiap program kerja dan kegiatannya, gereja seharusnya berpihak pada kehidupan sekaligus mengkritisi kegiatan atau praktik yang anti-kehidupan.
Keempat, kita perlu meneladani kesediaan orang-orang Majus untuk menjumpai Mesias dan membawa persembahan bagi keluarga kudus (Mat. 2:11). Saat ini, ketika kita menyambut Natal, situasi bangsa Indonesia sedang bergumul dengan serangkaian bencana alam yang terjadi – selain pandemi Covid-19, mulai dari letusan gunung Semeru, gempa bumi di NTT dan yang terbaru di
Jember, Jawa Timur.
Oleh karena itu, belarasa terhadap mereka yang tengah menderita perlu diwujudkan dengan kesediaan kita berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Bukankah Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat.25:40). Itu berarti, apa yang kita lakukan bagi sesama yang tengah menderita di tengah bencana, itu kita lakukan juga bagi Yesus, Sang Mesias. Selanjutnya, hindarilah peringatan Natal yangbersifat wah (glamor), mewah dan dilakukan di tempat yang megah. Bagaimanapun, Natal perdana terjadi dalam situasi yang bersahaja.
Kiranya dengan kembali mengingat dan menghayati berbagai kisah Alkitab di seputar Natal ini, kita bisa memaknai Natal secara kontekstual.
Akhir kata, kami mengucapkan Selamat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Biarlah setiap kita berupaya untuk menghadirkan secercah terang untuk menyinari kegelapan dunia (lih. Mat. 5:14; bnd. Yes. 9:1).
Salam kami,
Badan Pekerja Majelis Sinode
Gereja Kristen IndonesiaPdt. Handi Hadiwitanto
Ketua UmumPdt. Danny Purnama
Sekretaris Umum -
Kebaktian Umum Onsite GKI Harapan Indah
Pendaftaran Kebaktian Umum Online, sebagai berikut:
1. Kapasitas tempat duduk menjadi 155 orang.
2. Batasan usia kehadiran onsite adalah berusia 18 tahun atau lebih, dalam kondisi sehat dan sudah mendapatkan vaksin Covid-19 secara penuh.Link pendaftaran melalui gkihi.kegereja.id akan dibuka mulai hari Senin pagi pukul 10.00 WIB. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.
-
Calon Majelis Jemaat Periode Pelayanan April 2022 – Maret 2025 (Pewartaan Pertama)
Berdasarkan keputusan PMJ pada tanggal 11 Desember 2021 serta dengan mempertimbangkan usulan yang masuk dari jemaat, maka PMJ menetapkan calon Majelis untuk periode pelayanan 1 April 2022 – 31 Maret 2025 sebagai berikut:
Calon Majelis baru untuk periode Masa Pelayanan I (Urutan alfabetis) :
1. Bp. Benhard Ellying House Sihotang, (1717xxxx), Alamat: Jl. Nusa Indah II, Blok NA No. 22, Harapan Indah, Bekasi
2. Bp. Hugeng Suseno, (031xxxx), Alamat: Jl. Taman Aster Utama II, Blok U2 no. 2, Taman Harapan Baru, Bekasi Barat
3. Ibu Lydiawati Satyana, (1026xxxx), Alamat: Jl. Lotus II, Blok N1 No.35, Taman Harapan Baru, Bekasi Barat
4. Bp. Nugro Krismanto, (1717xxxx), Alamat: Cluster Harmoni, Blok HZ 28, No. 5, Harapan Indah 2, Bekasi
5. Bp. Rendy Widi Nugroho, (1217xxxx), Alamat: Pondok Ungu Sektor 5, Blok K 3 No.12, Pondok Ungu Permai, Bekasi
6. Bp. Setyo Warsono (051xxxx), Alamat: Jl. Kasandra 1, Blok C5 No.30, Taman Harapan Baru
7. Ibu Tio Viktoria Suryapranata, (1226xxxx), Alamat: Cluster Harmony, Blok HZ 8B, No.26, Harapan Indah 2, Bekasi
Bagi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang memiliki keberatan berdasarkan Alkitab atau Tata Gereja GKI dapat mengajukan keberatan kepada Majelis Jemaat. Mulai hari Senin, 27 Desember 2021 sampai dengan hari Senin, 10 Januari 2022.
-
Kebaktian Peneguhan dan Pemberkatan Nikah
Sdr. Decky Sitanaya dan Sdri. Maria Monica
Majelis Jemaat akan melaksanakan Kebaktian Peneguhan dan Pemberkatan Nikah bagi pasangan Sdr. Decky Sitanaya (anggota jemaat GKRI Harapan Indah) Putra dari Bp.Tan Hendry Sitanaya dan Ibu Marti dengan Sdri. Maria Monica (anggota Jemaat GKI Harapan Indah) Putri dari Bp. Joko Triyono dan Ibu Cynthia Agustina, Pada hari Sabtu, 8 Januari 2022 pukul 10.00 WIB, dilayani oleh Pdt. Harianto Suryadi.
Apabila ada diantara anggota jemaat GKI Harapan Indah yang belum dapat memberikan dukungan karena alasan yang berdasarkan Alkitab dan Tata Gereja GKI dapat disampaikan kepada Majelis Jemaat selambat-lambatnya sampai dengan hari Minggu, 26 Desember 2021.
Kebaktian akan di laksanakan sesuai dengan Protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh BPMS GKI yaitu hanya dihadiri oleh anggota keluarga dalam jumlah terbatas.
-
Atestasi Masuk
Majelis Jemaat membuka Penerimaan Atestasi Masuk Periode Januari 2022 dengan jadwal sebagai berikut:
Pendaftaran sampai dengan Minggu, 9 Januari 2022
Percakapan Gerejawi Online via Zoom yang dilaksanakan pada Sabtu, 15 Januari 2022
Pelaksanaan Kebaktian Penerimaan: Minggu, 23 Januari 2022Bagi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang ingin menjadi anggota GKI Harapan Indah dapat mendaftarkan diri ke Kantor Tata Usaha Gereja dengan membawa surat atestasi keluar dari gereja asal dan melengkapi persyaratan-persyaratan.
-
Persekutuan Doa Kamis Malam Online
Persekutuan Doa Kamis di liburkan, dan akan di mulai kembali pada hari Kamis, 13 Januari 2022.
-
Perjamuan Kudus Awal Tahun
Perjamuan Kudus Awal Tahun akan diselenggarakan dalam ibadah HYBRID pada :
Hari/Tanggal: Minggu, 9 Januari 2022
Waktu: Pukul 09.00 WIB
Pelayan Firman: Pdt. Hendy SuwandiHosti dan anggur dapat diambil di gereja mulai hari Minggu, 26 Desember 2021 sampai dengan Sabtu, 8 Januari 2022. Mohon kesediaan seluruh umat mengambil hosti dan anggur perjamuan ini. Terima kasih, Tuhan memberkati.
-
Pendaftaran Kelas Katekisasi
Majelis Jemaat GKI Harapan Indah membuka kelas Katekisasi baru. Pendaftaran sampai dengan 14 Januari 2022. Bagi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang ingin di-Baptis Dewasa/Sidi dapat mendaftarkan diri di Kantor TU dengan melengkapi persyaratan sebagai berikut :
1. Mengisi Formulir
2. Melengkapi persyaratan sebagai berikut :– 1 Lbr. FC Akte Kelahiran
– 1 Lbr. FC Surat Baptis
– 1 Lbr. FC Surat Nikah (kalau sudah menikah)
– 1 Lbr. FC KTP (kalau ada)
– Foto ukuran 2 x 3 (1 Lbr), 3 x 4 (2 Lbr), 4 x 6 (1 Lbr)Dan kelas katekisasi akan dimulai pada hari Sabtu, 15 Januari 2022.
Tinggalkan Balasan