Renungan Minggu, 21 November 2021
Hari Minggu ini adalah Minggu Kristus Raja. Melalui tema “Yesus, Raja yang Sejati,” kita akan belajar bagaimana Kristus menggunakan kekuasaan yang la miliki untuk menyatakan kebenaran.
Lord Acton, seorang sejarawan Inggris yang hidup di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pernah membuat pernyataan yang Sangat populer: Power tends to corrupt; absolute power corrupts absolutely. Artinya, kekuasaan cenderung koruptif; kekuasaan mutlak, mutlak koruptif. Kenyataan bahwa pernyataan itu masih sering dikutip menunjukkan bahwa penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) masih sering terjadi hingga saat ini.
Di Indonesia, korupsi merupakan salah satu masalah yang sulit diatasi, Kita sering mendengar ungkapan bahwa korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya. Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah salah satu upaya untuk memberantas praktik korupsi di kalangan pejabat negara. Namun, praktik korupsi (baca: penyalahgunaan kekuasaan) tidak hanya terjadi di lingkungan pejabat negara.
Ketika kita menjalankan kepemimpinan (artinya, memiliki kewenangan atau kekuasaan) di dalam lingkungan yang lebih kecil dan privat (misalnya: dalam keluarga, atau di gereja), kita juga bisa bersikap dan berperilaku koruptif. Kita juga bisa menjadi pendukung setia sikap dan perilaku koruptif pemilik kekuasaan, jika kita tidak berani menyatakan kebenaran. (Dian Penuntun Edisi 32).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 101:1-3
- Mazmur 93
- PKJ 40
- KJ 288:1-3
- KJ 247:1,3
- PKJ 263:1-3
Tinggalkan Balasan