Renungan Minggu, 7 Agustus 2016
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani,
kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kolose 3:16).
Perkataan Kristus yang dimaksudkan di sini adalah firman Tuhan. Firman Tuhan akan mengubah hidup kita hanya jika kita mengizinkannya “diam” dengan segala kekayaannya di dalam kita. Bila firman Tuhan tinggal dengan segala kekayaannya di dalam setiap anggota jemaat, firman itu akan tinggal dengan segala kekayaannya di dalam persekutuan jemaat.
Seperti pada zaman rasul Paulus hidup, sekarang ini ada suatu bahaya di mana jemaat lokal merendahkan firman Allah. Orang jauh lebih tertarik kepada pertunjukan film, musik, dan berbagai hiburan ketimbang firman Tuhan. Banyak orang yang mengaku dirinya Kristen tidak menyediakan waktu untuk membaca, mempelajari, dan menghafalkannya, sehingga mereka tidak dapat mengetakan dengan jujur bahwa firman Allah tinggal di hati mereka dengan segala kekayaannya.
Di sini kita melihat bahwa, menurut Paulus, ada hubungan antara pengetahuan Alkitab kita dengan tindakan menyanyi bagi Tuhan sebagai salah satu ungkapan ibadah kepada-Nya. Salah satu cara untuk mengajar dan menguatkan diri kita maupun orang lain adalah dengan menyanyikan firman Tuhan. Tetapi jika kita tidak mengetahui dan memahami Alkitab, kita tidak dapat menyanyikan firman Tuhan itu dengan tulus dari hati kita. Nyanyian kita harus keluar dari hati dan bukan hanya bibir saja. Tetapi jika firman Tuhan tidak ada di hati kita, kita tidak dapat menyanyikannya dari dalam hati.
Mungkin “miskinnya pengetahuan firman Tuhan” dalam banyak jemaat masa kini menjadi salah satu sebab maraknya nyanyian-nyanyian yang tidak alkitabiah di lingkungan gereja saat ini. Nyanyian-nyanyian iman yang agung, sebagian besar digubah oleh orang-orang percaya yang mengetahui ajaran firman Tuhan. Banyak “nyanyian Kristen” sekarang ini ditulis oleh orang-orang yang hanya tahu sedikit atau bahkan tidak tahu sama sekali ajaran firman Tuhan.
Ada tiga macam nyanyian yang patut dinyanyikan oleh jemaat yaitu: (1) “Mazmur” ialah nyanyian yang diambil dari Perjanjian Lama, khususnya kitab Mazmur. (2) “Puji-Pujian” [atau “Kidung Puji-pujian” (Efesus 5: 19)] adalah nyanyian pujian bagi Allah yang ditulis oleh orang-orang percaya yang bukan diambil dari “Mazmur”. (3) “Nyanyian rohani” adalah ungkapan kebenaran Alkitab selain “Mazmur” dan “Puji-pujian”. “Puji-pujian” ditujukan kepada Allah, sedangkan “nyanyian rohani” ditujukan kepada saudara-saudara seiman.
Kiranya nyanyian-nyanyian yang alkitabiah terus dinyanyikan oleh GKI. (HY).
Bacaan Alkitab:
–
Tinggalkan Balasan