Renungan Minggu, 22 Mei 2022 – Paskah VI
Di tengah dunia yang penuh tantangan dan tidak aman, dibutuhkan keberanian untuk tetap menjalani kehidupan. Keberanian itu bersumber dari dalam batin. Pesan Injil pada Minggu Paska ke-6 adalah tetap hidup dalam damai sejahtera yang diberikan oleh Yesus.
Damai sejahtera (shalom) bermakna kedamaian, persatuan, keselamatan, kesejahteraan, kesehatan, keadilan dan persekutuan. Terpenuhinya damai sejahtera dalam batin akan membuang segala kekuatiran, kegelisahan, kegentaran. Orang-orang yang hatinya diliputi damai sejahtera akan mampu mengatasi pergulatan dunia.
Dalam amanat perpisahan-Nya dengan para murid. Tuhan Yesus mewariskan damai sejahtera yang bersifat utuh dan berbeda dengan damai sejahtera dari dunia. Letak perbedaannya di mana? Damai sejahtera Kristus bernilai kekal serta tidak lekang oleh ruang dan waktu. Kekalnya damai sejahtera itu karena di dalamnya ada cinta kasih serta ketaatan melakukan firman yang disampaikan Tuhan Yesus.
Bagaimana dengan para pengikut Tuhan Yesus masa kini? Sebagaimana para murid pada waktu itu mendapat warisan damai sejahtera, umat Tuhan di masa kini juga mendapat warisan yang sama dari Allah. Agar umat senantiasa merasakan anugerah itu. Roh Kudus menolong kita agar selalu mengingat setiap ajaran Tuhan Yesus.
Supaya kita semakin mengalami pertolongan Roh Kudus, kita diminta-Nya mengasihi Tuhan Yesus. “Jika seorang mengasihi Aku. Ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” (Yoh. 14:23).
Melalui pemberitaan firman hari ini, umat diharap memahami makna beroleh warisan damai sejahtera serta mengamalkan damai sejahtera itu dalam hidup sehari-hari, dengan cara mengasihi Dia, dengan cara manaati firman-Nya. (Dian Penuntun Edisi 33).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 16:1-2
- KJ 460:1,3
- PKJ 203:1&6
- Mazmur 67 ayat 1-4 (C)
- KJ 403:1,3
- NKB 216:1,3
Tinggalkan Balasan