Renungan Minggu, 25 Agustus 2013 – HUT GKI
Gereja Kristen Indonesia berulang tahun hari ini. Peristiwa ulang tahun saat ini menjadi saat tepat bagi GKI untuk membuat resolusi sebagai gereja yang terpanggil membawa misi damai sejahtera Allah bagi dunia. Allah yang membebaskan manusia dari dosa dan ketertindasan, serta menjadi pembela bagi kaum tertindas, merupakan tema sentral dari Alkitab. Inilah misi damai sejahtera Allah bagi dunia. Sebagai gereja, GKI mempunyai tugas yang sama dengan apa yang Allah lakukan bagi dunia.
Apalagi GKI, dalam konteks pelayanannya di Indonesia, mempunyai peran penting untuk membawa berita pembebasan, kepedulian dan keberpihakan bagi mereka yang tertindas. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kasus-kasus kekerasaan, pelanggaran hak asasi manusia, penghilangan kesempatan beribadah, menjadi berita-berita utama media massa di Indonesia. Pelakunya adalah orang atau kelompok yang memiliki ‘kuasa’ lebih besar dari para korban. Misalnya, pada kasus kekerasan anak, pelakunya orang dewasa, sedangkan korbannya anak kecil. Pada kasus penutupan rumah ibadah, para pelakunya menyebut diri sebagai kelompok beragama mayoritas, sedangkan korbannya adalah kelompok agama minoritas.
Dalam menjalani panggilan ini, betapa pentingnya GKI memahami dirinya sebagai paguyuban umat beriman (puber) dalam konteks agama di Indonesia. Ketika GKI menjadi paguyuban umat beriman, yang memiliki panggilan iman untuk membawa berita pembebasan, maka panggilan ini berlaku bagi seluruh anggota, jemaat dan organisasi GKI.
GKI tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan bersama dalam komunitas bangsa Indonesia yang bergumul dalam persoalan kekerasan, ketertindasan, dan ketidakberadilan. Oleh karena itu, kotbah dalam rangka ulang tahun GKI kali ini bertemakan pembebasan dari ketertindasan dan keadilan sosial bagi sesama.
Tinggalkan Balasan