Renungan Minggu, 21 April 2024 – Paskah 4
“Gembala yang baik” adalah frasa yang tentu tidak asing di telinga kita. Begitu mendengarnya, segera terbayang sosok seorang gembala yang memegang tongkat dengan seekor anak domba dalam dekapannya. Gambaran Tuhan sebagai gembala yang baik memang dekat dan melekat dengan kehidupan orang percaya. Ada banyak karya seni yang diinspirasi oleh konsep Tuhan sebagai Gembala yang Baik.
Pada Minggu Paskah IV ini, bacaan leksionari akan berfokus pada bacaan Injil yang diambil dari Yohanes 10 mengenai Yesus sebagai Gembala yang Baik. Ciri utama ‘gembala yang baik’ terletak pada kepedulian dan kerelaannya untuk mengurbankan (bukan mengorbankan) nyawa demi melindungi domba-domba kepunyaannya dari ancaman yang ada di sekitar. Kata ‘korban’ dan ‘kurban’, sekalipun hanya berbeda satu huruf, memiliki makna yang sangat berbeda.
‘Korban’ (Ing.: victim) tidak memiliki kesempatan untuk memilih, tidak mengetahui apa yang akan dihadapinya, dan ia tidak berkuasa atas dirinya sendiri. Ini berbeda dengan ‘kurban’ (Ing.: sacrifice) yang memiliki kesadaran penuh atas risiko dari suatu tindakan yang dilakukan dengan kerelaan sebab muncul dari hati yang penuh kasih. ‘Kurban’ memiliki kuasa atas apa yang akan dilakukannya. Ia memiliki kebebasan atas dirinya.
Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala yang Baik, Gembala yang mengurbankan nyawa bagi domba-domba-Nya. Ia telah membuktikan-Nya dengan mati di atas kayu salib demi menebus manusia dari dosa. Kita pun telah merayakan kebangkitan-Nya empat minggu yang lalu.
Ketika berhadapan dengan Tuhan, Sang Gembala yang baik, apakah kita sudah sungguh-sungguh hidup dalam pengakuan dan percaya bahwa Ia adalah gembala kita? Lalu, apakah pengakuan itu itu tercermin dari cara hidup kita sehari-hari? Jika kita mengaku Dialah Gembalaku yang mengurbankan nyawa-Nya bagiku, sudahkan kita mengikuti jejak-Nya di dalam keseharian kita?
Minggu Paskah IV ini tidak hanya mengajak kita untuk percaya dan mengikrarkan pengakuan “Tuhan adalah Gembalaku yang baik”, tetapi juga mau mengajak kita memeriksa cara hidup kita, apakah kita sudah menjadi domba yang mengikuti jejak sang Gembala yang baik. (Dian Penuntun Edisi 37).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 242:1-2
- PKJ 38:1-2
- Mazmur 23
- KJ 285:1,2,3
- KJ 287 B:1-3
- KJ 415:1-3
Tinggalkan Balasan