Renungan Minggu, 26 Juni 2022
Pada satu masa, promosi pemasaran dipenuhi dengan kata diskon, baik diskon besar-besaran maupun diskon night sale produk-produk yang menarik, hingga para karyawan rela untuk belanja tengah malam meski esoknya harus berangkat kerja pagi-pagi. Kemudian timbul lagi model promosi pemasaran two in one/ three in one, beli dua gratis satu atau beli tiga gratis satu.
Kalkulator pun akan segera jalan untuk menghitung berapa diskon yang sebenarnya diberikan dengan membeli barang yang butuhnya hanya satu namun karena promo akhirnya beli dua hingga tiga dengan harga lebih murah, apalagi bila merger/gabung dengan kebutuhan teman alias belanja kebutuhan yang sama dengan sistem ramai-ramai.
Bagi orang-orang dunia bisnis, membaca tanda-tanda pasar perlu cepat dilakukan bahkan kadang dibutuhkan cara pikir out of the box untuk mencapai target penjualan sebanyak-banyaknya tanpa menumpuk barang di gudang yaitu dengan mendata kebutuhan sesuai permintaan baru.
Kreatifitas pun bermunculan untuk mencapai tager pasar yang sangat cepat berubah termasuk pasar online yang memudahkan orang berbelanja tanpa harus keluar dan mencipta cashless society – masyarakat yang belanja tanpa uang tunai.
Dari semua cara pemasaran, produk yang terus menerus ada di pasaran dan sanggup bertahan, menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana membuat orang setia menggunakan produk tersebut hingga tahunan bahkan puluhan tahun.
Dan, bukan hanya dalam dunia bisnis dalam ranah gereja para pengurus gereja juga ditantang untuk membuat orang nyaman beribadah senang beribadah dan terus beribadah dari anak hingga usia lanjut bahkan hingga meninggal dilayani oleh gereja yang sama. Sistem pelayanan gereja yang setia dengan basis data pun selalu mendapat tantangan dalam jaman yang terus menerus berubah.
Apakah gereja di tengah tantangan pandemi sejak Maret 2020 dan ibadah online yang menjamur, tetap memiliki umat yang setia beribadah? Bagaimana mengelola umat di tengah situasi yang berubah dengan ibadah onsite dan/atau online? Dan, bukan hanya menghasilkan umat yang setia, namun juga taat dan tulus dalam menggambarkan Kerajaan Allah di tengah gempuran perubahan yang terjadi tanpa henti?
Minggu ini, bersama-sama kita akan secara khusus memperhatikan cara-cara kita beribadah, bagaimana mengikuti Kristus dengan motivasi yang jelas setia taat dan tulus dalam dunia di tengah pandemi dan perubahan pola hidup yang terus menerus berubah dengan cepat. (Dian Penuntun Edisi 34).
Tinggalkan Balasan