Renungan Minggu, 24 Juli 2022 – Intergenerasional – Parent’s Day
Berdoa adalah nafas hidup orang percaya. Demikian seringkali dikatakan tentang doa. Ya, iman Kristiani dan doa adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Doa menjadi sumber kehidupan yang memperjumpakan umat dengan Tuhan, sekaligus juga menjadi tanda atau identitas iman kita.
Doa kita menyatakan kepada siapa iman kita haturkan. Kepada Tuhan yang menyatakan diri dalam dunia, Tuhan yang hidup ditengah dunia, mati dan dibangkitkan bagi keselamatan kita. Doa menunjukkan secara spesifik umat siapa kita.
Meski sedemikian penting peran doa dalam kehidupan beriman orang percaya, tidak dapat dipungkiri masih begitu banyak orang Kristen yang justru tak mampu berdoa. Bukan berdoa dalam artian sekedar lipat tangan tutup mata dan berkata-kata doa, tetapi berdoa dalam arti yang sesungguhnya, yaitu berjumpa dengan Tuhan yang kudus dan mengalami kehadiran-Nya dalam kehidupan kita.
Masih banyak juga kita jumpai dalam kehidupan, orang-orang Kristen yang merasa bahwa doanya tidak cukup didengar oleh Tuhan, dan karenanya ia lebih percaya jika orang lain atau pejabat gerejawi yang berdoa untuknya. Hal ini sangatlah ironis, sebab doa merupakan jembatan penghubung antara umat dengan Tuhan, yang juga berarti bahwa doa menjadi pondasi dan sumber kekuatan kita dalam menjalani hidup.
Doa menghubungkan antara manusia dengan sang Sumber Hidup yaitu Tuhan yang menjadikan manusia. Melalui bacaan kita hari ini, kita akan belajar untuk dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui doa. (Dian Penuntun Edisi 34).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- Bapa Kudatang PadaMu
- KJ 385:1-3
- KJ 422:1-3
- Mazmur 138
- PKJ 146:1+3
- KJ 424:1-2
Tinggalkan Balasan