Renungan Minggu, 21 Mei 2017 – Paskah VI – Ibadah Kebangsaan
Bertahun-tahun lalu bangsa kita berjuang untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan. Perbedaan tidak dipandang sebagai kendala. Perbedaan sudah ada sejak dahulu namun pendahulu-pendahulu kita memilih untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan, memilih untuk menghargai perbedaan. Mereka mendirikan organisasi-organisasi yang mengutamakan persatuan dan kesatuan. Itulah inti kebangkitan nasional. Saat ini kita melihat kenyataan yang berbeda, menyedihkan karena saat ini sebagian orang memilih untuk mengedepankan perbedaan. Tidak hanya mengedepankan perbedaan bahkan banyak orang yang saat ini memilih menolak kebenaran.
Apa yang terjadi di depan mata kita memperlihatkan kepada kita bahwa ternyata ada harga yang harus dibayar mahal untuk menjadi benar, bahkan ada harga yang harus dibayar saat kita ternyata dianggap berbeda. Kenyataan ini tidak hanya menimbulkan kemarahan namun juga mungkin menimbulkan kefrustasian untuk menjalankan kebenaran. Yang ada di hati banyak orang sekarang adalah kemarahan yang akhirnya juga menimbulkan kegentaran, karena apa yang terpampang di depan mata kita terlalu besar dan terlalu sulit untuk dilawan.
Roh Penolong yang diberikan Allah kepada umat manusia adalah Roh Kebenaran dan dunia tidak mengenalnya. Saat seorang dalam kehidupan berupaya melakukan kebenaran maka Injil Yohanes jelas mengatakan dunia tidak mengenalnya. dunia menolaknya. Ini sudah kita lihat terjadi beribu-ribu tahun yang lampau, bahkan terjadi juga di dalam kehidupan kita di masa kini. Dunia tidak mengenalnya. Dunia menolaknya. Itu adalah sebuah kenyataan bahkan konsekuensi yang harus kita hadapi saat kita mau melakukan kebenaran. Melakukan kebenaran tidak menuai pujian dan pengakuan, tetapi membawa pada cemoohan dan penolakan. Lalu apa yang harus kita lakukan? haruskah kita berhenti dan menjadi gentar? Yohanes 14:17 jelas menekankan penyertaan Tuhan yang akan terus mengiringi orang yang melakukan kebenaran.
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- INDONESIA RAYA
- KJ 337:1-3
- PKJ 43:1-3
- NKB 230:1-3
- PKJ 264:1-3
- PKJ 183:1-2
P.simorangkir mengatakan
Tks, atas info ini.dan SALUT krn membuka ibadah dgn lagu kebangsaan : INDONESIA RAYA.
Semoga TUHAN YESUS KRISTUS selalu memberkati GKI HARAPAN INDAH.shalom