Renungan Minggu, 27 April 2025 – Paskah 2
Kesaksian tidak dapat dilepaskan dari kehidupan orang percaya. Ketika umat percaya pada keselamatan dalam kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, umat juga diutus untuk memberitakan keselamatan tersebut kepada mereka yang belum mengenal-nya.
Dalam konteks Indonesia, kesaksian bukan perkara yang mudah, sebab umat dituntut untuk saling menghargai agama dan kepercayaan yang cukup beragam. Diperlukan hikmat dalam menyatakan dan menyaksikan karya keselamatan dalam Kristus kepada sesama, agar karya kesaksian yang dinyatakan bagi Kristus tidak menjadi batu sandungan bagi kemuliaan-Nya.
Kesaksian sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari perkataan yang menceritakan karya Kristus, sampai dengan kesaksian melalui sikap hidup yang berpadaman dengan Kristus. Berbagai bidang juga bisa dipakai dalam karya kesaksian, mulai dari bidang sosial, seni budaya, pendidikan, kesehatan dan berbagai bidang lain.
Kecanggihan media komunikasi saat ini juga sangat mendukung untuk umat bisa bersaksi melampaui batasan ruang dan waktu, sekalipun tetap memerlukan kebijaksanaan dalam pengelolaannya.
Di tengah banyaknya media kesaksian tersebut di atas, muncul pertanyaan-pertanyaan:
“Sampai berapa kali umat harus bersaksi?”;
“Bagaimana jika kesaksian umat justru mendapatkan tantangan dalam pelaksanaannya?”;
“Bagaimana jika respons orang terhadap kesaksian umat tidak seperti yang diinginkan?”; atau
“Bagaimana jika kesaksian umat melalui hidup dan berbagai aksi sosial justru dimanfaatkan demi berbagai kepentingan?;
“Apakah umat sebaiknya berhenti bersaksi?”
Belajar dari teks bacaan hari ini, tampak konsistensi Tuhan Yesus dalam menjangkau para murid, yang dalam trauma peristiwa salib bahkan tidak mampu percaya berita kebangkitan Yesus.
Kalau bacaan Injil Minggu lalu adalah tentang Tuhan Yesus yang menampakkkan diri kepada para murid sesudah kebangkitan-Nya, maka Minggu ini umat akan belajar dari peristiwa yang sama tetapi dalam versi Injil Yohanes.
Versi Injil Yohanes mencatat peristiwa penampakan Tuhan Yesus di hadapan para murid sampai beberapa kali. Injil Yohanes memberikan penekanan betapa pentingnya membuat para murid percaya akan kebangkitan-Nya.
Penekanan tersebut di atas, mengajarkan kepada umat bahwa kebangkitan Kristus, yang adalah bukti keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus, harus terus diwartakan dan dipersaksikan ke dalam dunia, agar setiap orang yang percaya kepad-Nya dapat beroleh hidup. Keselamatan dalam kebangkitan-Nya harus samapai kepada semua orang, apapun tantangan dan hambatannya. (Dian Penuntun Edisi 39).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- NKB 42:1-3
- KJ 157:1-2
- KJ 392:1-3
- Mazmur 118:14-29
- KJ 365B: 1,4,6
- KJ 426:1-3
Tinggalkan Balasan