Renungan Minggu, 12 Desember 2021 – Advent III
Pertobatan yang benar sekurang-kurangnya selalu membawa pembaruan akal budi, atau setidak-tidaknya dapat mengubah sikap etis dari yang buruk menjadi baik. Lukas memberi gambaran sederhana bagaimana orang banyak, prajurit-prajurit, pemungut cukai pada akhirnya mengambil peran untuk menyatakan pertobatan mereka, yaitu dengan mau berbagi pakaian, makanan, tidak memeras, dan tidak memungut pajak melebihi yang ditentukan (Lukas 3:11-14).
Semua ekspresi itu ditulis oleh Lukas betapa luar biasanya Yohanes Pembaptis meyakinkan banyak orang dan mengubah cara pikir mereka untuk semakin dekat dengan Kerajaan Allah. Namun, demikian mereka tidak boleh jatuh dari pesona karisma Yohanes Pembaptis yang progresif dan revolusioner tersebut, karena masih ada yang jauh lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, yaitu sang Mesias sendiri.
Dalam hal ini, gereja pun bisa jatuh pada sebuah pesona yang luar biasa melebihi Mesias sendiri. Gereja bisa juga jatuh pada pesona pendeta, pelayanan musik, atau bahkan kreativitas kepanitiaan yang mengundang decak kagum. Pesona yang terlihat oleh kasat mata itulah yang terkadang sudah dianggap sebagai kehadiran Mesias, padahal bukan.
Agar tidak keliru memandang kedatangan Mesias, maka dibutuhkan spiritualitas yang benar semakin spiritualitas sebuah gereja tajam melihat Mesias yang datang, semakin gereja itu tahu dan berjalan serta menuju pada arah yang benar.
Ketajaman spiritual ini akan membawa seseorang menjadi pribadi/bahkan gereja yang intim dan dekat dengan Tuhan. Dekat karena memang melekat dan erat.
Maka di minggu adven ketiga ini, sudahkah gereja jauh lebih dalam mengenal Mesias yang akan datang itu? Usaha apakah yang dilakukan gereja untuk menyambut Kristus yang datang untuk dunia?. (Dian Penuntun Edisi 32).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 81:2
- KJ 76:1-2
- PKJ 41:1-3
- KJ 91:1-3
- PKJ 146:1,3
- Sukacita Lahir
Tinggalkan Balasan