Renungan Minggu, 25 September 2016
Kemajuan zaman, yang ditandai dengan kepelbagaian gaya hidup (misalnya: operasi plastik, rajam tubuh, shopping at midnight sale, selfie, wefie, dan sebagainya), dapat menggerus nilai-nilai moral dan spiritual dalam diri manusia terutama jika kita gagal bersikap kritis terhadap gaya hidup yang tengah berkembang.
Semangat kemelekatan dengan benda, menjadi salah satu ancaman dalam kehidupan manusia. Tidak jarang, aneka promosi lewat iklan di berbagai media massa, berhasil membuat manusia jadi ingin berbelanja dan memiliki sesuatu – sekalipun sudah punya. Berbagai kemudahan hidup untuk memiliki suatu benda – lewat pembelian secara kredit atau uang muka yang sangat ringan, semakin menggoda manusia untuk memilikinya SEKARANG, bukan NANTI (saat sudah mampu).
Perasaan tidak cukup menunjuk pada keinginan untuk memiliki barang jenis lainnya (misal: mobil ke-2 atau ke-3, rumah ke-2 atau ke-3, handphone ke-2 atau ke-3). Padahal mereka sudah memiliki barang sejenis sebelumnya. Sementara perasaan tidak puas ditunjukan pada apa yang sudah kita miliki, sehingga ingin memiliki yang lainnya. Mereka kurang memerhatikan aspek kualitatif, jika dua macam perasaan tersebut ada dalam diri manusia, maka dampaknya adalah hilangnya rasa syukur, munculnya rasa tamak atau serakah – sebuah mental yang ingin beroleh banyak untuk diri sendiri; memiliki lebih dari yang dimiliki, dan yang berujung pada ketidakpedulian terhadap orang lain.
Spiritual Kristen yang perlu terus dihayati dan dikembangkan adalah spiritualitas kepuasan hati (contentment spirituality) yang berpangkal pada keyakinan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu yang kita butuhkan, yang pada gilirannya memunculkan rasa cukup dan rasa puas (atau apa yang kita punya dan alami). Karena itu kita diingatkan dan diajarkan perihal panggilan kristiani kita di tengah-tengah kehidupan dunia yang materialistis, egois, egosentris dan hedonis. (Dian Penuntun, Edisi 22).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- NKB 17:1-3
- PKJ 231:1-2
- KPPK 30:1-3
- NKB 167:1,3
- PKJ 265
- KJ 341:1-2
Tinggalkan Balasan