Renungan Minggu, 25 April 2010
Pernah membayangkan menjadi orang buta yang sedang menggambarkan indahnya temaram bulan purnama di tepian laut dengan sepoi-sepoi angin malam dan gemerisik suara pohon nyiur ditiup angin? Apakah gambaran di benaknya itu sama persis seperti keadaan alam yang sesungguhnya? Membuka selaput mata yang gelap adalah satu-satunya jalan bagi orang buta untuk dapat menggambar dalam benaknya sama persis seperti apa yang terjadi sesungguhnya.
Membuka selaput mata hati adalah pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang-orang yang menjadi milik kepunyaanNya. Sebelum Roh Kudus membuka selaput mata hati para murid, mereka sama sekali tidak menyadari apa yang Tuhan Yesus ajarkan, tanda-tanda mujizat yang Dia lakukan. Bahkan kematianNya demi menyelamatkan milik kepunyaanNya sama sekali tidak dapat dipahami.
Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus hanya menjadi bagian dari sejarah dunia, tidak ada makna rohani sama sekali bila tanpa dibukakan oleh Roh Kudus. Peran Roh Kudus sangat penting dalam hal ini. Berapa lama Saudara mengikuti ibadah paskah? Berapa banyak Saudara mendengar berita tentang sang Gembala yang menyerahkan nyawaNya untuk menyelamatkan hidup Saudara? Tanpa Roh Kudus membukakan mata hati Saudara, maka semua itu hanya cerita dan berita yang tidak berdampak dalam hidup Saudara.
Leksionari Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 2 (2x)
- KJ 19:1-3
- KJ 355:1-3
- KJ 415:1,2
- KJ 289
- PKJ 129:1,3
Tinggalkan Balasan