Renungan Minggu, 28 April 2013 – Paskah V
Eksklusivisme, atau sikap yang cenderung menutup diri dari yang lain – biasanya terjadi karena memandang diri sebagai yang paling benar, paling baik, paling istimewa, daripada yang lain – jelas tidak membangun persekutuan, tetapi permusuhan. Di satu sisi sikap ini menegaskan kuatnya identitas diri. Namun, di sisi lain, sikap ini menegaskan mandeknya identitas diri. Padahal identitas diri bertumbuh seiring dengan realitas perjumpaan dan realitas perubahan.
Kehidupan yang baik dan penuh kedamaian, mengandalkan terwujudnya persekutuan yang akrab dan erat. Persekutuan yang akrab dan erat mengandalkan sikap saling mengasihi, dan perilaku tidak menutup diri. Sikap saling mengasihi dan perilaku tidak menutup diri pada hakikatnya mengandalkan pertobatan. Pertobatan mengandalkan Roh Kudus dan komitmen diri untuk hidup sesuai dengan perintah Yesus, Sang Jalan, kebenaran dan Hidup.
Bacaan Alkitab hari ini mengajak umat Tuhan, murid-murid Kristus, untuk menghayati perintah baru dari Yesus, yaitu hidup saling mengasihi. Pada gilirannya, penghayatan atas perintah baru Tuhan Yesus ini mendobrak eksklusivisme dan mendorong umat Tuhan mewujudkan kehidupan yang baik, penuh kedamaian, seperti “langit yang baru dan bumi yang baru”, yang diidam-idamkan.
Pelaksanaan perintah baru Yesus ini merupakan bagian penting demi terwujudnya penglihatan (visi) Yohanes dalam Wahyu 21 ini. Ketika langit dan bumi diisi oleh persekutuan kasih yang akrab dan erat antara Allah dan umat, serta antara pribadi yang satu dan pribadi yang lain – ketika kehidupan dipenuhi oleh praktik saling mengasihi dan perilaku tidak menutup diri, maka “langit yang baru dan bumi yang baru” tergenapi.
Sumadi mengatakan
Dear Pak Sinaga,
Renungan untuk tgl. 05 Mei belum tayang pak ?,
Biasanya Jumat setelah istirahat sudah muncul. !
Salam
Sumadi
GKI Kemang Pratama
Bekasi
Masino Sinaga mengatakan
Betul Pak Sumadi. Ada sedikit gangguan teknis sejak kemarin sampai hari ini pak, dan malam ini baru bisa ditayangkan. Mohon maaf atas keterlambatan ini.
Salam,
Masino Sinaga