Renungan Minggu, 27 Januari 2019
Ada berbagai maksud orang menggunakan Alkitab sebagai firman Tuhan dalam praktik hidup bergereja, misal menajadi kaidah moral, atau menjadi semacam mantera untuk beragam kebutuhan manusia, dan seterusnya. Para penulis Alkitab menyatakan dalam:
Yohanes 20:30-31, bahwa apa yang dinyatakan oleh penginjil cukup atau memadai bagi orang untuk mengenal Yesus adalah Mesias, Anak Allah dan membuat orang yang menerima-Nya memperoleh hidup. Atau
2 Timotius 3:16-17 menyatakan bahwa semua tulisan yang diilhamkan Allah (theoupneuosis – diembusi nafas Allah) bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran.
Dua bagian Perjanjian Baru itu cukup menolong kita untuk memahami untuk apa Alkitab – firman Tuhan – diberikan kepada kita dan bagaimana kita mesti menggunakannya. (Dian Penuntun Edisi 27).
Tinggalkan Balasan