Renungan Minggu, 17 Juli 2011
Sabar adalah sikap tenang, tidak terburu nafsu, dan tekun dalam menghadapi segala macam situasi. Kesabaran juga merupakan sikap untuk tetap berpegang teguh pada keyakinan. Kesabaran akan teruji oleh situasi di sekitarnya.
Kesabaran umat Israel saat di Babilonia diuji oleh adanya allah-allah lain di sekitar mereka. Allah-alah lain itu memberikan tawaran-tawaran yang tampaknya hebat, tetapi sebenarnya kosong. Kesabaran Daud diuji dengan berbagai masalah di dalam kehidupannya. Kesabaran murid-murid Yesus dalam kehidupan sehari-hari diuji dengan panggilan untuk hidup toleran, adil, taat, penuh pengampunan, dan tekun di tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan, kejahatan, dan sebagainya.
Ketidakadilan dan kejahatan memprovokasi kita untuk bertindak gegabah, dan tidak menggunakan akal sehat pemberian Allah. Toleran, taat, penuh pengampunan, dan sabar tidak berarti membiarkan ketidakadilan dan kejahatan terjadi. Umat Allah dipanggil untuk hidup secara aktif mewartakan kebaikan di tengah ketidakbaikan itu. Berbuat demikian memang tidak mudah. Tetapi, dalam pengharapan kepada Kristus kita akan dimampukan melakukannya.
Sabar dalam pengharapan adalah tema yang akan kita renungkan bersama pada ibadah Minggu ini, dengan harapan anggota jemaat memahami panggilannya sebagai anak-anak Allah di tengah dunia ini.
Tinggalkan Balasan