Renungan Minggu, 20 Mei 2018 – Pentakosta
Setiap tanggal 20 Mei bangsa Indonesia merayakan hari kebangkitan nasional. Hari ini di tahun 1908, sebagian pemuda menyadari bahwa mereka adalah bagian dari “Indonesia”, yang perlu bersatu agar bisa mengalahkan kolonialisme Belanda. Mereka mendirikan perkumpulan Boedi Oetomo, yang merupakan awal dari gerakan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hari kebangkitan nasional tahun ini bertepatan dengan hari raya Pentakosta. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita perlu bertanya, apa arti dan relevansi Pentakosta untuk bangsa di mana kita ada?
Dengan mengambil tema, Roh Kudus mengokohkan kebhinnekaan, kita akan belajar dari firman Tuhan bahwa karya Roh Kudus menolong kita untuk mengokohkan kebhinnekaan Indonesia. Penekanan terhadap kebhinnekaan Indonesia sangat relevan mengingat bangsa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk besar dan paling majemuk di dunia. Ia terdiri dari 1300 suku dan 700 bahasa daerah. Dari segi agama, Indonesia juga sangat majemuk. Ada Buddha, Hindu, Islam, Konghucu, Protestan, Katolik, agama suku serta kepercayaan-kepercayaan lokal.
Kebhinnekaan ini perlu disadari dan dirayakan, agar ia menjadi kekuatan untuk membangun bangsa. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia bukan kebetulan kalau Pentakosta tahun ini bertepatan dengan hari kebangkitan nasional. Tuhan hendak mengingatkan, sebagaimana Roh Kudus menyapa orang dari berbagai etnis yang berbeda, maka kita yang dikuasai Roh Kudus perlu menyapa dan membangun masyarakat Indonesia yang berbeda-beda etnisnya sehingga kebhinnekaan Indonesia memungkinkan kita menjadi bangsa yang bersatu dan besar. Salah satu wujud konkretnya adalah dengan mewujudkan keadilan sosial.
Tinggalkan Balasan