Renungan Minggu, 23 Mei 2010
Sebenarnya hari Pentakosta memiliki tiga arti. Arti pertama: hari Pentakosta sebagai hari Raya Panen, yang mengingatkan bahwa Allah telah memberikan berkat yang berlimpah kepada umat-Nya. Sebagai bukti pemeliharaan Allah kepada umat-Nya, di hari itulah umat bersyukur kepada Allah. Arti kedua: hari Pentakosta adalah hari turunnya Taurat, hari yang memperingati bahwa Taurat diberikan Allah kepada umatNya. Arti ketiga: seperti yang kita ketahui, bahwa hari Pentakosta, hari, adalah hari pencurahan atau turunnya Roh Kudus. Sesuai dengan nubuat dalam kitab nabi Yoel 2:28-32.
Semua arti tersebut menyatakan satu prinsip teologis yang sama, yaitu pencurahan berkat-berkat Allah atau pemberian berkat-berkat Allah yang rohaniah dan jasmaniah dalam kehidupan umatNya. Hal ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah ALLAH PEMBERI. Kita melihat Pemberian Allah kepada umatNya adalah Pemberian yang terbaik, terpenting, tanpa pemberian tersebut umat tidak mungkin dapat hidup dengan baik.
Jika hari raya pentakosta dimengerti sebagai hari yang memperingati pemberian Allah berupa hasil panen, pemberian itu adalah pemberian yang terpenting … sebab tanpa hasil panen tidak mungkin umat dapat hidup. Jika hari raya pentakosta dimengerti sebagai hari turunnya Taurat… mengingatkan kita bahwa manusia hidup bukan dari Roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Tuhan memberikan yang terpenting bagi kehidupan umat. Demikian juga dengan turunnya Roh Kudus merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan Umat Tuhan, sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin umat Allah dapat menjalani kehidupan dengan baik, benar dan sesuai dengan Firman Tuhan.
Oleh sebab itu hari Pentakosta juga mengingatkan kita akan peran Roh Kudus dalam diri orang percaya yaitu: mempersatukan semua orang percaya, membaharui semua orang percaya dan memampukan orang percaya untuk bersaksi bagi Kristus, Kiranya Tuhan menolong kita sekalian. Hs/hs
Tinggalkan Balasan