Renunga Minggu, 3 Februari 2019
“Gong Xi Fa Cai”, ini ucapan selamat tahun baru Imlek yang paling populer, bolehkah kita ikut-ikutan ucapkan atau jangan? Bagaimanakah kita mengadakan refleksi dan resolusi Tahun Baru Imlek?
Pertama, pada mulanya hari raya umat manusia hanya satu, yaitu hari Sabat. Semua hari raya harus direfleksikan dengan makna hari Sabat. Harus ada keseimbangan kerja keras dan istirahat, juga harus ingat menyembah Tuhan. Tahun baru Imlek adalah the Lunar New Year, juga disebut Festival Musim Semi, suatu hari raya berdurasi 15 hari, berarti berlibur 15 hari.
Imlek ada faktor tradisi dan budaya yang baik dan indah, tetapi juga mengandung kepercayaan dan takhayul yang tidak boleh kita ikuti. Terimalah budaya yang memperkaya kita, tapi jangan terikat oleh kepercayaan yang bertentangan dengan iman kita.
Yang manarik bagi anak-anak, Imlek adalah tahun baru yang dibagi angpao. Sanak famili saling mengunjungi dan memberi angpao kepada yang belum menikah. Ucapan selamat yang paling disenangi, yaitu kong xi fa cai, selamat jadi kaya raya. Bagi orang beriman asal jangan cinta uang melebihi cinta Tuhan, dan suka berbagi serta saling memberi, pasti sangat indah.
Kedua, dalam tahun baru, hanyalah dalam Tuhan dan karena Tuhan, baru ada pembaruan yang benar, baik dan indah. Pada tahun baru, pakai baju baru, dan serba baru. Tapi apakah hati dan pikiran juga baru? Apakah kita turuti perintah baru dari Tuhan? Apakah kita ada tekad baru dan terus menerus diperbarui?
Biasanya orang barat dalam tahun baru suka berbuat resolusi, bertekad dengan semangat baru menyongsong hari depan, sedangkan orang timur lebih suka refleksi masa lalu, memetik hikmat dari peristiwa yang lalu. Kita mau renungkan kembali juga mau bertekad baru dalam Tuhan bersama Tuhan. Tuhanlah sumber berkat, maka carilah Tuhan dan setia ikut Tuhan. Janganlah kita hanya cari berkat dan lupakan Tuhan. Selamat bertahun baru Imlek. (Pdt. Luther Tan).
Tinggalkan Balasan