Renungan Minggu, 14 Juli 2024
Hari-hari ini, kita adalah orang-orang yang berlimpah informasi. Berbagai macam informasi terkini dapat kita akses dengan mudah. Informasi apapun dapat kita tentukan hanya dengan menggulirkan laman dari situs ataupun media sosial.
Meski ada berbagai macam informasi, kita akan cenderung berhenti pada topik-topik tertentu, yakni topik-topik yang menarik bagi kita. Tak jarang kemudian kita menandai beberapa berita atau foto sebagai yang kita sukai. Sebagian lagi bahkan kita simpan.
Hal ini menjadi baik saat kita hendak membatasi diri kita agar tidak kebanjiran informasi dan tenggelam dalam informasi baik yang benar maupun yang salah. Namun demikian, sikap ini dapat membuat kita memiliki suatu kecenderungan yang kadang tak kita sadar, yakni kecenderungan terisolasi dan informasi yang kurang menarik bagi kita.
Lambat laun kita risih bila bertemu dengan informasi/berita/foto/kalimat yang tidak sesuai dengan preferensi kita. Kita merasa informasi itu menggangu kenyamanan diri, apalagi bila informasi itu mengkoreksi diri kita.
Rasanya kita akan lebih memilih segera menggulirkannya dan berharap tidak berjumpa lagi dengannya. Kecenderungan atau malah gaya hidup semacam itulah yang agaknya membentuk kehidupan kita hari-hari ini. Kita memang ingin mengetahui kebenaran dalam kehidupan.
Namun, seiring berjalannya waktu, tak jarang kita juga menjadi pribadi yang tidak siap menerima kebenaran. Kebenaran kerap terasa sebagai sesuatu yang asing, tidak menarik, dan mengganggu kenyamanan diri.
Kita lantas memiliki sikap serupa. Herodias terhadap Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil hari ini atau sikap sinis Amazia dan orang Israel terhadap Amos dalam bacaan pertama. Lantas, ini juga membuat kita mengalami keragu-raguan ketika harus menyatakan kebenaran.
Begitu sulit rasanya menjadi seberani Yohanes Pembaptis dan seteguh Amos, melalui penelusuran dan penghayatan bacaan leksionari hari ini, kita akan berupaya menemukan makna serta energi untuk melanjutkan langkah pada zaman limpah informasi ini. (Dian Penuntun Edisi 38).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 10:1,2,5
- KJ 408:1,2
- Mazmur 85:8-13
- NKB 163:1-3
- KJ 439:1,3,4
- NKB 165:1-3
Tinggalkan Balasan