Renungan Minggu, 10 Desember 2017 – Adven II
Makna “sola-gratia” (hanya karena anugerah Allah) tentu ajaran yang Alkitabiah karena kita diselamatkan oleh kasih-karunia Allah dan bukan karena perbuatan baik atau jasa manusia. Tetapi dalam praktik makna sola-gratia tersebut bergeser dengan meniadakan peran dan tanggung-jawab manusia sehingga makna keselamatan dihayati secara pasif dan konsumtif. Akibatnya anugerah keselamatan Allah yang begitu berharga karena dikaruniakan melalui darah penebusan Kristus menjadi “anugerah murah” (cheap-grace).
Pada Minggu Adven II kita diajak belajar dari tokoh Yohanes Pembaptis yang diutus Allah untuk mempersiapkan umat Israel menyambut kedatangan Yesus Sang Mesias dengan pertobatan. Melalui pertobatan yang dinyatakan umat Israel dengan mengaku dosa dan dibaptis di sungai Yordan mereka dipersiapkan untuk menerima Yesus Kristus dalam karya penebusan-Nya.
Melalui karya penebusan Kristus, umat akan menerima baptisan roh. Dalam konteks ini kita menjumpai dua bentuk baptisan, yaitu baptisan air dan baptisan roh. Makna baptisan air sebagai media persiapan umat untuk menyambut keselamatan Allah di dalam Kristus dan baptisan roh sebagai pencurahan anugerah keselamatan Allah di dalam Kristus.
Melalui baptisan air umat mempersiapkan diri dengan pertobatan, dan melalui baptisan roh umat menyambut anugerah keselamatan Kristus. Dengan menghayati makna baptisan air dan baptisan roh secara holistik, anugerah keselamatan Allah akan dihayati umat secara bertanggung jawab.
Kehadiran Yesus selaku Mesias tidak akan efektif apabila tidak terlebih dahulu dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis. Karena itu Injil Markus mengawali kesaksiannya dengan menampilkan tokoh Yohanes Pembaptis, bukan kelahiran atau kehidupan Yesus.
Dalam kehidupan sehari-hari sikap hati yang mempersiapkan hati dengan pertobatan dan menyambut anugerah Allah seharusnya dihayati sebagai suatu siklus yang progresif. Kita bergerak dalam siklus pembaruan hidup yang progresif yaitu: persiapan hati dengan pertobatan – menyambut anugerah Allah – hati yang bertobat – menyambut anugerah Allah, dan seterusnya – dengan tujuan semakin serupa dengan Kristus yang adalah Anak Allah. (Ringkasan dari Dian Penuntun Edisi 25).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- NKB 50:1-3
- KJ 85:1-3
- PPK 95:1-3
- KJ 387:1,2
- KJ 287b
- PKJ 239:1,2
Tinggalkan Balasan