Renungan Minggu, 5 Desember 2021 – Adven II
Tidak ada rute terbaik yang bisa dilakukan oleh manusia untuk menghadapi segala sesuatu selain mempersiapkan diri menghadapi sesuatu tersebut. Konon, salah satu kunci keberhasilan atau kesuksesan terletak pada persiapannya. Persiapan untuk apa pun, baik softskill ataupun hardskill, tentu amatlah menolong.
Sesering orang melakukan persiapan, sesering itulah mereka semakin terampil dan cakap dengan apa yang dikerjakan. Karena itu, persiapan tidak boleh dianggap remeh. Bahkan segala sesuatu yang dipersiapkan dengan baik, pasti hasilnya juga baik .
Dalam kisah karya penyelamatan manusia oleh Allah melalui Yesus, ternyata tidak serta-merta Yesus datang begitu saja. Sebelum Yesus melakukan karya-Nya, Allah telah memakai hamba-Nya, yaitu Yohanes Pembaptis untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Mempersiapkan jalan bagi karya Allah ini telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya dahulu kala, dan penulis Injil Lukas mencatatnya dengan epik kehadiran Yohanes Pembaptis yang luar biasa itu.
“Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Lukas 3:3). Bagi banyak penafsir, Yohanes Pembaptis adalah teolog Kristologi terbesar sesudah raja Daud. Banyak teolog juga menafsirkan bahwa Yohanes juga disebut sebagai orator terbesar di sepanjang sejarah tokoh-tokoh dalam Injil.
Hampir mirip seperti Soekarno bahkan lebih lantang, Yohanes Pembaptis datang dengan semangat revolusioner dan progresif. Bagaimana tidak! Dia tidak main-main bicara soal Kerajaan Allah dan pertobatan. Dari mulut bibir dan lidahnya, perkataannya mampu membuat banyak orang prajurit-prajurit, pemungut cukai, bahkan menurut catatan Injil Matius, orang Farisi dan Saduki pun mereka mau untuk dibaptis (Matius 3:7). Maka dapat dibayangkan betapa dahsyatnya Yohanes Pembaptis ini.
Tampaknya, hadirnya Yohanes Pembaptis sebagai yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan sungguh amat luar biasa dan berhasil. Tak heran, apabila banyak yang menduga ia adalah Mesias. Walaupun, toh Yohanes sudah mengklarifikasi keberadaan dirinya yang bukan Mesias, namun tak menyurutkan banyak orang untuk tertarik pada Yohanes Pembaptis.
Termasuk juga gereja sampai saat ini. Karena itulah, adven kedua, selalu menjadi momen penting bagi gereja belajar tentang Yohanes Pembaptis, sekaligus belajar bagaimana mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut kehadiran Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 32).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 81:5
- Sukacita Lahir
- KJ 84:1-3
- NKB 12:1-2
- PKJ 149:1-3
- KJ 387:1,3
Tinggalkan Balasan