Renungan Minggu, 5 Mei 2019 – Paskah III
Dalam kalender liturgi. Minggu-Minggu setelah Paskah disebut juga sebagai Minggu-minggu Paskah. Masa ini berlangsung setelah kebangkitan dan kenaikan Kristus ke surga, dan merupakan masa Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya untuk diutus melanjutkan karya-Nya di dunia. Pada Minggu Paskah III, perayaan sabda berfokus pada Yesus yang bangkit dan menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya. Injil pada tahun C ini adalah tentang Petrus yang dipanggil oleh Yesus untuk menggembalakan domba-dombanya dan bacaan pertama adalah tentang pertobatan Saulus. Bacaan pertama dan Injil Minggu ini memiliki kesamaan, yakni perjumpaan dengan Kristus yang memulihkan dan membarui. Jika bacaan pertama adalah tentang perjumpaan Paulus dengan Yesus yang membarui dan mengubah jalan hidupnya, bacaan Injil tentang Petrus yang berjumpa dengan Yesus dan dipulihkan dari penyesalannya akan kesalahan masa lalu.
Kesalahan pada masa lalu tentunya akan membawa luka dan menimbulkan penyesalan. Penyesalan itu akan berlarut-larut dan menyebabkan keterpurukan jika tidak segera dipulihkan. Pemulihan tidak terjadi dengan melepaskan atau meninggalkan masa lalu, namun dengan mengingat dan berdamai dengan masa lalu. Pemulihan justru terjadi ketika kita menerima dan mau berdamai dengan kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa lalu. Dengan pemulihan, kita pun mengalami pembaruan hidup, memiliki tujuan untuk mengerjakan misi Allah dalam dunia.
Melalui teks Alkitab minggu ini, kita mau melihat bagaimana perjumpaan Petrus dan Paulus dengan Kristus memulihkan, membarui dan mengubah hidup mereka. Petrus yang jatuh dalam keterpurukan karena penyesalan akan kesalahannya dipulihkan dan bersedia menjalankan misi yang diberikan Yesus kepada-Nya. Ia diingatkan akan kesalahan masa lalu, berdamai dengan itu, lalu dipulihkan untuk menerima tanggung jawab menggembalakan umat Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 27).
Tinggalkan Balasan