Renungan Minggu, 16 April 2023 – Paskah II
Setiap saat kita berjumpa dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Di rumah, di jalan, di kantor, di sekolah, di gereja, di pasar, di terminal, dimana-mana. Namun, tidak setiap perjumpaan membawa kesan berarti.
Ada perjumpaan yang berlalu begitu saja. Seperti saat berolahraga jalan pagi, kita berjumpa dengan seseorang yang berolahraga, tetapi tida ada kesan berarti. Atau saat kita pulang dari gereja sehabis beribadah bertemu dengan sesama anggota gereja di tempat parkir, saling mengenal dan saling sapa tetapi perjumpaan itu pun bisa berlalu begitu saja. Tidak ada kesan.
Ada juga perjumpaan yang tidak terlupakan, ada kesan mendalam saat perjumpaan terjadi, bahkan menggubahkan kehidupan seseorang. Perjumpaan yang memberi arti. Perjumpaan yang seperti inilah yang dapat mengubahkan kehidupan seseorang bahkan dapat mengubahkan kehidupan imannya.
Iman merupakan hubungan pribadi seseorang dengan Sang Pencipta. Terjadinya pertumbuhan iman dalam diri tiap orang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Ada orang yang iman bertumbuh karena pengajaran dari orang tua yang diberikan sejak masih kecil.
Ada juga orang yang imannya bertumbuh karena mendengar ayat dari firman Tuhan yang kemudian dipelajari secara pribadi. Ada juga orang yang imannya bertumbuh karena pengalaman spektakuler yang tiba-tiba dialami. Misalnya, diselamatkan dalam sebuah kecelakaan yang membuatnya hampir kehilangan nyawa, membuatnya merasakan pertolongan Tuhan dan masih banyak lagi cara iman bertumbuh pada tiap-tiap orang.
Itulah yang kita yakini sebagai cara Tuhan berkerja dalam diri tiap orang. Yang pasti pertumbuhan iman dapat terjadi karena adanya perjumpaan yang bermakna, antara seseorang dengan Tuhan melalui berbagai cara yang kemudian memberi kesan mendalam dan yang membuat seseorang mengalam perubahan dalam diri.
Pada Minggu Paskah II ini, pembacaan Alkitab menuntun umat untuk mengalami perjumpaan dengan Yesus yang hidup, yang dapat mengubahkan kehidupan orang beriman. Sehingga, sekalipun tidak melihat Tuhan Yesus secara langsung namun setiap orang dapat menghayati bahwa kebangkitan-Nya dari kematian menjadikan kehidupan imannya semakin bertumbuh dan menguat. (Dian Penuntun Edisi 35).
Tinggalkan Balasan