Renungan Minggu, 6 Januari 2019
Pengetahuan itu penting. Dengan pengetahuan yang ada, manusia dibebaskan dari kebodohan. Manusia dapat mengembangkan dirinya dan dunianya mengalami kemajuan. Perkembangan kemajuan membuat manusia dapat melakukan efesiensi dan efektivitas waktu, tenaga dan materi. Perkembangan pengetahuan di dunia transportasi membuat jarak, waktu dan tempat di seluruh bagian dunia ini dapat dikunjungi.
Kemajuan pengetahuan telekomunikasi membuat setiap orang dapat terkoneksi secara live tanpa batasan waktu dan tempat. Pengetahuan membuat ada banyak sekali perubahan di dalam dunia ini dan semua perkembangan itu dapat membuat manusia semakin mengenal dunia dan terhanyut di dalam dunia bukan pada pencipta dunia itu sendiri.
Begitu pentingnya pengetahuan sehingga ada banyak manusia. Orang tua, dan bahkan kita pribadi pun mengejarnya dan ingin meraihnya sedemikian rupa. Secara spesifik misalnya ada banyak orang tua dan sekolah yang mengupayakan anak-anak untuk mengejar pengetahuan sebanyak dan seluas-luasnya. Hal ini adalah hal yang sangat baik.
Akan tetapi pertanyaannya adalah apakah pengetahuan yang kita miliki hanya sebatas membuat kita mengenal dunia ini saja? Atau sebaliknya, pengetahuan yang kita miliki membuat kita semakin mengenali Tuhan Yesus Kristus. Paradoks yang ada di dalam kisah orang Majus dan para imam serta ahli taurat akan menjadi cermin bagi kita untuk memahami dengan bijaksana tentang pengetahuan. Bagaimana seharusnya kita memandang pengetahuan itu dalam kehidupan pengenalan kita kepada Kristus. (Dian Penuntun Edisi 27).
Tinggalkan Balasan