Renungan Minggu, 11 Juni 2017 – Trinitas
Minggu Trinitas dalam kalender gerejawi adalah satu hari minggu setelah perayaan Pentakosta. Dalam Minggu Trinitas, kita merayakan karya Allah yang sempurna dalam Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Salah satu bentuk kesempurnaan karya Allah tersebut dapat dilihat dalam penciptaan manusia. Phil Norris memberikan suatu narasi bahwa persekutuan Trinitas mengekspresikan diri-Nya dalam penciptaan alam semesta beserta dengan isinya.
Puncak dari penciptaan ada dalam diri manusia. Manusia diharapkan menjadi wujud kesempurnaan persekutuan Allah Trinitias, meski kemudian justru jatuh ke dalam ketidaksempurnaan. Ketika manusia yang diharapkan sebagai gambar dari kesempurnaan karya Allah Trinitas berbelok arah dari tujuan semula ketika diciptakan, apakah Allah hanya berdiam diri saja? Tentu saja tidak! Relasi persekutuan kasih yang indah dan harmonis terus dilanjutkan.
Sang Bapa mengutus Sang Anak kepada ciptaan-Nya. Sang Anak mempermuliakan Sang Bapa. Roh Kudus memenuhi Sang Anak. Dari jalinan relasi yang indah itulah, maka karya Allah Trinitas terus meluas. Sampai pada akhirnya manusia yang diciptakan sebagai gambaran dari Allah juga diundang untuk berpartisipasi dalam mewujudkan karya Allah yang sempurna.
Dalam Minggu Trinitas kali ini, kita akan menggumuli bersama tentang peran yang dapat dilakukan oleh manusia untuk dapat berpartisipasi dalam mewujudkan karya Allah Trinitas yang sempurna. Dengan demikian, ketika kita kembali berusaha menggumuli bersama doktrin Allah Trinitas, maka kita tidak terjebak hanya pada usaha memahaminya dengan logika, melainkan berusaha untuk melihat bahwa doktrin Allah Trinitas adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan dan dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan pribadi maupun komunitas di mana kita berada. (Dian Penuntun Edisi 24).
Tinggalkan Balasan