Renungan Minggu, 16 Desember 2012 (Minggu Adven III)
Masa yang akan datang, adalah masa yang tidak dapat kita hindari. Semua insan pasti menghadapi masa yang akan datang. Pertanggungan jawab di hadapan Tuhan. Banyak orang Kristen dalam menanti kedatangan “hari Tuhan” tidak bersikap sebagaimana seharusnya. Ada yang berusaha menghitung waktu kapan “hari Tuhan” akan datang, dengan menafsirkan arti hal-hal yang bersifat simbolis di dalam Alkitab secara harfiah, padahal Alkitab sudah menegaskan bahwa “hari Tuhan” atau Tuhan Yesus akan datang secara tiba-tiba, tak bisa kita duga (I Tesalonika 5:2). Ada juga yang mempunyai sikap sebaliknya yakni sikap tidak peduli terhadap masalah hari Tuhan, menganggap hari Tuhan itu masih lama atau jauh. Sikap tidak peduli ini umumnya diikuti dengan sikap tidak berjaga-jaga. Wujud dari sikap tidak berjaga-jaga adalah sikap hidup yang tidak mengindahkan kehendak Allah atau yang tidak menjaga kekudusan hidup.
Dalam pembacaan Leksionari minggu Adven ke-3 ini, Yohanes mengingatkan bahwa untuk menyikapi datangnya hari Tuhan, maka kita harus memiliki kesiapan. Sikap yang siap inilah yang dikatakan sebagai sikap yang bijaksana atau pandai (ingat perumpamaan gadis-gadis yang bodoh dan gadis-gadis yang bijaksana). Sebagai tanda bahwa kita menjadi orang yang bijaksana atau pandai, ada beberapa hal kita harus lakukan: Kita harus memiliki hidup yang baru, yakni hidup yang ditandai dengan pertobatan; meninggalkan kehidupan yang lama (Lukas 3:8) dan melakukan hidup yang baru (memiliki hidup yang berbelas kasihan kepada yang membutuhkan (Lukas 3:10)). Demikian juga Rasul Paulus mengingatkan jemaat Filipi agar menyikapi datangnya hari Tuhan yang semakin mendekat, dengan menyatakan iman, ditandai dengan adanya sukacita, kehidupan yang penuh penyerahan (tidak kuatir) dan kehidupan yang penuh dengan kebaikan.
Kiranya dalam masa adven ini kita dapat mengoreksi diri, sampai sejauh mana kesiapan kita menantikan kedatanganNya. Kiranya Tuhan menolong kita agar kita mampu untuk menjadi orang yang pandai dalam menyambutkan “hari Tuhan” yang pasti akan datang. hs/hs.
Tinggalkan Balasan