Renungan Minggu, 10 Desember 2023 – Adven II
Pernahkah Saudara merasakan jatuh cinta? Apa yang Saudara lakukan ketika jatuh cinta? Pasti banyak sekali. Bahkan mungkin kita melakukan hal-hal yang tidak masuk di akal, ketika mengungkapkan rasa cinta kita kepada orang yang dicintai.
Kita tahu bahwa Allah sedemikian rupa mencintai kita. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah mengutus para utusan-Nya untuk mengingatkan dan menyelamatkan manusia. Sampai pada akhirnya puncak karya keselamatan itu terjadi ketika Allah mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita. Ia mencari karena mengasihi kita, bahkan ketika kita masih dalam keadaan berdosa.
Bacaan leksionari pada hari Minggu ini, terlihat dengan begitu gamblangnya bahwa Allah begitu mengasihi kita dan setia pada janji-Nya. Ketika umat pilihan-Nya berpaling dari Allah dan meninggalkan-Nya, Allah tidak melupakan mereka begitu saja. Melalui utusan-Nya Allah menyampaikan pesan bahwa Ia ingin menghibur dan berjanji untuk menyelamatkan umat-Nya.
Ratusan tahun kemudian, ketika manusia mungkin sudah melupakannya, janji Allah tergenapi. Setelah sekian lama umat pilihan Allah tidak lagi mendengar suara-Nya yang diperdengarkan melalui para utusan-Nya, suara Allah kembali diperdengarkan dengan lantang di tengah padang gurun.
Pesannya pun singkat dan padat: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Pesan pertobatan yang diserukan oleh Allah melalui hamba-Nya Yohanes Pembaptis itu, bukanlah sebuah pesan ancaman, melainkan pesan cinta. Allah tidak ingin manusia binasa dalam keberdosaannya, melainkan memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus, Putra-Nya.
Oleh sebab itu minggu Adven yang kedua ini umat diajak kembali untuk menghayati kesetiaan Kristus yang menjadi jalan pendamaian bagi manusia dan Allah. Sekali lagi, hal ini disebabkan karena cinta Allah kepada manusia.
Yohanes Pembaptis yang menjadi tokoh dalam minggu ini, bukan saja tampil sebagai penggenap nubuatan dari Nabi Yesaya, namun juga tampil sebagai penyampai pesan cinta dan kesetiaan dari Allah. Yohanes Pembaptis yang mengerti betapa Allah mengasihi dunia ini, merespon kasih Allah itu dengan memberikan seluruh kehidupannya. Hal itu ia tampakkan melalui sikap dan gaya hidupnya.
Dalam penghayatan akan kesetiaan dan cinta Allah inilah, maka sudah layak dan sepantasnya apabila kita juga tetap setia dan mencintai-Nya dalam menantikan kedatangan-Nya kembali. (Dian Penuntun Edisi 36).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- Mazmur 27
- NKB 50:1-3
- KJ 85:1,5,8
- Merayakan Kepedulian-Nya Bagi Dunia
- Mazmur 85:2-3, 9-14
- KJ 450:1, 5
- NKB 106:1-2
Tinggalkan Balasan