Renungan Minggu, 18 September 2022
Dalam Indeks Persepsi Korupsi tahun 2020 yang diterbitkan oleh Transparency International, lembaga non-profit yang bertujuan memerangi korupsi di dunia, Indonesia berada pada peringkat ke-102 dari 180 negara dengan skor 37. Dengan skor itu, Indonesia masuk dalam kelompok negara-negara yang dianggap korup.
Walaupun indeks ini masih diperdebatkan karena korupsi adalah tindakan yang tersembunyi sehingga tidak ada ukuran baku untuk survei yang dilakukan, namun ini cukup menggambarkan secara kasar bahwa Indonesia termasuk negara yang cukup korup.
Korupsi terjadi karena kurangnya tanggung jawab pada diri pelakunya. Tak perlu korupsi hingga miliaran atau triliunan rupiah yang dilakukan pejabat publik, dalam keluarga sebagai lingkup terkecil pun sering ada ketidakjujuran dan korupsi kecil-kecilan.
Jika ini dibiasakan, akan berimbas besar. Karena itulah sebenarnya tanggung jawab dan kejujuran harus dimulai dari perkara-perkara kecil. Jika seseorang bertanggung jawab dalam perkara-perkara kecil, ia juga akan bertanggung jawab ketika ia memiliki kedudukan dan tanggung jawab besar seperti menjadi pejabat.
Minggu ini, kita akan belajar dari kisah bendahara yang tidak jujur untuk dapat menghayati kejujuran dan tanggung jawab. (Dian Penuntun Edisi 34).
Bacaan Alkitab
Nyanyian Jemaat:
- KJ 19:1-3
- KJ 353:1-2
- PKJ 280:1&3
- Mazmur 113:1-4
- PKJ 264:1&3
- NKB 130:1&3
Tinggalkan Balasan