Renungan Minggu, 20 Januari 2019
Kisah kekurangan anggur dalam pernikahan di Kana (Yohanes 2:1-11) dapat terjadi dalam kehidupan kita. Misalnya kita telah mempersiapkan segala sesuatu dan mengantisipasi hal-hal yang terburuk, tetapi pada saat pelaksanaan ternyata seluruh perhitungan kita meleset. Pemikiran yang matang dan perencanaan yang terbaik tenyata gagal mengantisipasi beberapa hal sehingga menimbulkan gangguan serius.
Kita tidak tahu bagaimana harus mengatasi permasalahan tersebut. Seluruh sumber daya dan kemampuan (skill) yang kita miliki tidak berdaya menghadapi situasi itu. Namun di saat yang penting itu ternyata Tuhan menyediakan pertolongan yang tidak pernah terduga. Kita menemukan solusi di luar perencanaan dan perkiraan. Bahkan jalan keluar yang disediakan Tuhan tersebut melebihi daripada yang kita harapkan.
Anugerah anggur keselamatan adalah pemeliharaan Allah yang melimpah di saat kita mengalami krisis dan tidak menemukan jalan keluar. Peristiwa mukjizat Yesus mengubah “air menjadi anggur” sehingga kehidupan kita yang semula sedang ”kekurangan” diganti dengan kelimpahan dapat terjadi dalam pengalaman iman kita. Saat terjadi kondisi krusial, kita mengalami pertolongan yang tak terduga. Apakah saat kita kehilangan pekerjaan, tetapi segera menemukan anugerah pekerjaan baru yang ternyata lebih baik.
Pengalaman mempersiapkan seluruh acara yang sangat penting tetapi terjadi musibah yang tak terduga, namun ajaib kita mengalami pertolongan. Keajaiban tidak selalu terjadi, tetapi nyata dalam momen yang menentukan. Mukjizat itu nyata. (Dian Penuntun Edisi 27).
Tinggalkan Balasan