Renungan Minggu, 30 September 2018
Kecendrungan memonopoli sesuatu banyak menggejala dalam kehidupan masyarakat. Monopoli ini bisa berhubungan dengan keinginan mendapatkan akses yang mudah dan istimewa dalam berbagai hal. Hal semacam ini jika dibiarkan akan membawa dampak buruk saat berelasi dengan sesamanya. Menyingkirkan orang lain sangat mudah dilakukan demi melanggengkan monopoli yang dimiliki.
Dalam jangka panjang, hal semacam ini akan membawa banyak bahaya bagi kehidupan bersama. Panggilan gereja untuk melayani tidak memungkinkan monopoli dibiarkan hidup dalam gereja, bahkan gereja sendiri perlu dijauhkan dari kecenderungan memonopoli berkat Tuhan untuk bisa menjangkau banyak orang datang pada Yesus.
Dalam perjalanan pelayanannya Yesus pernah melarang para murid mencegah orang yang mengusir setan dalam namaNya. Yesus menginginkan para murid membuka diri pada sebanyak mungkin orang untuk bisa berada di pihak yang sama. Para murid didorong untuk menjauhkan diri dari keinginan memonopoli kuasa dalam nama Yesus tetapi mau bekerjasama dengan pihak lain dan berbagi berkat dengan mereka.
Lebih jauh Yesus mengajak para murid untuk juga membawa pengaruh baik bagi masyarakat di sekelilingnya. Gereja saat inipun dipanggil pada perutusan yang sama. Kecenderungan memonopoli dalam lingkup intern gereja perlu diberantas bahkan gereja sendiri perlu menjauhkan diri dari keinginan memonopoli berkat Tuhan untuk bisa menjangkau banyak orang datang pada Yesus.
Gereja perlu terbuka untuk berbagi berkat dan kerjasama dengan pihak lain. Yesus sendiri yang mendorong tentu Dia akan memperlengkapi sehingga gereja sungguh-sungguh memberi pengaruh positif bagi dunia ini. (Dian Penuntun Edisi 26).
Tinggalkan Balasan