Renungan Minggu, 2 Januari 2011
Eksklusivisme hadir di mana-mana dalam hidup kita. Paham yang tidak membangun ini menyuburkan fanatisme dan menyebarkan kecurigaan serta kebencian di antara sesama manusia. Keakuan dijamu dan kepelbagaian tidak mendapat tempat. Kesombongan rohani memicu perpecahan dan menabur perselisihan. Perpecahan berawal dari dalam komunitas sesama orang percaya, dan kemudian meluas ke dalam masyarakat. Keselamatan dimonopoli dan Tuhan dikurung dalam kerangkeng iman yang sempit.
Tema khotbah ini mau menyadarkan umat tentang bahaya eksklusivisme, khususnya yang berkenaan dengan keselamatan. Keselamatan dari Allah tidak hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang, atau bangsa saja. Keselamatan dari Allah diperuntukkan bagi segala bangsa. Allah adalah Allah yang mengasihi segala bangsa. Pemahaman tentang Allah yang hanya mengasihi bangsa Yahudi saja sudah berakhir. Sebab, di dalam dan melalui Kristus, kasih Allah kepada segala bangsa dinyatakan dengan sangat jelas.
Allah memilih bangsa Yahudi menajdi pilot project dalam ”rancang bangun” penyelamatan umat manusia dan dunia. Tetapi, bangsa itu telah gagal mengemban tugas tanggung jawab yang kudus dan mulia itu. Mereka tidak lagi menjadi bangsa yang kudus kepunyaan Allah sendiri. Mereka tergoda dan tidak setia kepada perjanjian yang telah mereka buat dengan Allah. Bangsa yang diharapkan menjadi ”batu penjuru” (baca: panutan) bagi bangsa-bangsa lain, telah menjadi ”batu sandungan ”.
Dengan dan melalui Yesus Kristus, Allah telah menciptakan suatu komunitas baru dalam upaya menggenapi misi-Nya. Komunitas baru itu adalah orang-orang percaya atau orang-orang Nazrani atau orang-orang Galilea atau orang-orang Kristen atau Gereja Tuhan Yesus Kristus. Jadi, gereja dipanggil untuk bersama Allah menyelesaikan misi Allah menyelamatkan umat manusia dan dunia. Dalam rangka panggilan itulah gereja tidak boleh menjadi eksklusif. Gereja tidak boleh menutup diri atau berorientasi pada keselamatan diri sendiri. Gereja harus berorientasi pada keselamatan umat manusia dan dunia. Sebab, Mesias dari Allah itu datang untuk menyelamatkan umat manusia dan dunia. Mesias itu adalah Mesias Segala Bangsa.
Tinggalkan Balasan