Renungan Minggu, 23 Juni 2019
Sebagian dari kita menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus melalui cara atau proses yang tidak mudah. Ketika Tuhan mendatangi kita dengan kasih-Nya, mungkin kita sedang berada di tempat yang “jauh” dan sulit dijangkau: bukan dari keluarga Kristen, atau bahkan membenci kekristenan. Sebagian yang lainnya mungkin sedang asyik menikmati manisnya dosa dan melupakan Tuhan sama sekali. Sebagian dari kita mungkin tidak mengalami sendiri hal tersebut, namun pernah mengenal orang lain yang memiliki pengalaman seperti itu. Jika demikian, seharusnya kita telah tahu bahwa karya keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus memiliki daya jangkau yang hebat, sanggup menembus berbagai macam batas, dan menjangkau mereka yang sulit dijangkau.
Pemahaman akan hal ini sangatlah penting apabila kita ingin menjalankan fungsi sebagai mitra kerja atau hamba Allah dalam menghadirkan tanda-tanda kerajaan-Nya di bumi. Tanpa memahami hebat dan luasnya daya jangkau karya keselamatan-Nya, kita akan merasa tidak berdaya menghadapi sekat-sekat sosial yang ada di tengah masyarakat kita, atau bahkan di dalam gereja itu sendiri. Sebaliknya kita akan menyerah dan membiarkan sekat-sekat sosial itu merajalela di komunitas kita. Itulah sebabnya, di tengah masyarakat, kita masih kerap merasa canggung dan enggan untuk bergaul dan bekerja sama dengan orang-orang atau lembaga non Kristen. Demikian pula, di dalam gereja, tidak sedikit orang yang tetap menjadi “orang asing” atau bahkan terkucil, meskipun mereka sudah cukup lama menjadi bagian dari komunitas kita. (Dian Penuntun Edisi 28).
yunius mengatakan
saya selalu mengikuti renungan adri gki harapan indah dan mengapresiasikan sungguh amat baik sehingga dapat menjadi berkat karena lebih relevan dan kontekstual.