Renungan Minggu, 13 Februari 2022
Kita hidup di masa dimana dunia teknologi menjadi salah satu bagian besar dari kehidupan manusia. Teknologi yang berkembang begitu luar biasa telah menolong manusia di berbagai segi kehidupan. Berkembangnya dunia teknologi saat ini sangat berpengaruh pada berkembangnya segi komunikasi.
Semua orang menjadi terhubung. Arus informasi menjadi tidak terbendung. Arus informast yang deras dan tidak terbendung ini sedikit banyak juga berpengaruh pada kehidupan iman kita.
Kehidupan iman kita juga dipenuhi dengan berbagai informasi dan ‘suara-suara’. Berbagai pengajaran hadir dan mewarnai kehidupan kita. Tidak hanya pengajaran yang dapat menolong umat tetapi juga pengajaran yang dapat menghambat pertumbuhan umat. Pengajaran yang menghambat tersebut adalah pengajaran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
Termasuk di dalamnya adalah pengajaran terkait kekayaan. Hal tersebut dapat kita temukan misalnya di media sosial. Cukup sering kita mendapati beragam orang di media sosial yang sering memamerkan kekayaan mereka di tengah kondisi sulit yang dihadapi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, di tengah suara-suara dan pengajaran-pengajaran inilah, kita diajak untuk kembali melihat pengajaran Yesus. Di dalam bacaan kita di Lukas 6:17-26 kita akan menemukan Yesus yang sedang mengajar banyak orang yang mengikut-Nya.
Suara dari Yesus menjadi salah satu faktor kunci pertumbuhan komunitas khususnya komunitas dari penerima Injil Lukas. Kepercayaan untuk mendengarkan suara Allah dalam diri Yesus menjadi salah satu kunci dari pertumbuhan iman umat apalagi dalam menghadapi berbagai fenomena yang ada di masanya. Bacaan lainnya seperti Yeremia 17: 5 – 10; Mazmur 1; 1 Korintus 15:12-20, juga turut mendukung dan menunjang pemahaman tersebut. (Dian Penuntun Edisi 33).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 10:1-2
- KJ 33:1&3
- NKB 22:1-2
- Mazmur 1 (C)
- KJ 291:1,3
- NKB 125:1&4
Tinggalkan Balasan