Renungan Minggu, 9 Juli 2023
Setiap orang pastilah memiliki gambaran yang berbeda-beda mengenai Allah. Ada yang dalam benaknya, Allah adalah sesosok Ayah yang selalu siap sedia melindunginya ketika ada marabahaya yang menghadang. Ada yang menghayati Allah layaknya seorang Bunda yang sedang merawat bayi di dalam kandungannya. Ada juga yang melihat Allah sebagai sosok seorang sahabat yang senantiasa siap sedia mendengarkan segala keluh kesah dan curhatan tanpa pernah mengenal rasa lelah. Perbedaan ini tentu saja dimungkinkan karena pengalaman perjumpaan dengan Allah unik antara satu orang dengan yang lainnya.
Secara iman, kita menghayati bahwa kita diciptakan seturut dengan gambar dan rupa Allah. Oleh karena itu seharusnya perilaku seseorang menjadi cerminan dari persepsinya tentang Allah. Misalnya saja, bagi seorang yang memiliki persepsi mengenai Allah sebagai seorang sahabat, harusnya menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa siap sedia membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan darinya. Atau bagi seorang yang mempersepsikan Allah sebagai sosok seorang Ayah atau Bunda yang selalu melindunginya dari marabahaya, seharusnya merasa marah apabila menyaksikan ketidakadilan terjadi di sekitarnya dan lantas berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi ketidakadilan tersebut berlanjut.
Sayangnya, hal itu tidak selalu terjadi. Justru, bagi orang-orang yang mempersepsikan Allah sebagai seorang sahabat, tidak menjadi sahabat yang ramah atau bahkan menjadi batu sandungan bagi sesamanya. Mereka yang memanggil Allah dengan panggilan Ayah atau Bunda dalam doa-doa mereka, ternyata menjadi pribadi-pribadi yang tidak acuh bagi orang-orang tertindas disekitarnya. Tidak mengherankan, apabila lantas pada akhirnya ada orang-orang Kristen yang rajin datang ke gereja, rajin mencatat khotbah-khotbah dan membaca buku-buku renungan tetapi gaya hidupnya tidak pernah berubah dari waktu ke waktu.
Ironis, menjadi seorang Kristen yang merasa diri sangat dekat dan sangat mengenal Tuhan, tetapi kehidupan personalnya justru sangat jauh dari kehendak-Nya. (Dian Penuntun Edisi 36).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 2:1-3
- KJ 26:1-3
- KJ 49:1,2,5
- Mazmur 145
- KJ 287A:1-3
- NKB 126:1-3
Tinggalkan Balasan