Renungan Minggu, 22 Desember 2019 – Advent IV
Masa advent sebagai masa penantian akan kedatangan Tuhan Yesus dari 2 sisi; yaitu kelahiran-Nya ke dalam dunia, dan kedatangan-Nya kembali untuk kedua kalinya. Kedua peristiwa ini merupakan peristiwa “supraalami”, di luar kewajaran atau hal biasa; baik kehamilan Maria oleh karena Roh Kudus, maupun peristiwa datangnya Tuhan dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil kelak. Masa Advent juga mengingatkan bagaimana Maria dan Yusuf menyambut kedatangan Tuhan itu dengan ketaatan untuk menjadi milik Tuhan.
Banyak orang merasa dirinya memiliki Tuhan, tetapi sedikit yang berpikir untuk hidup menjadi milik Tuhan. Hal ini mengakibatkan banyaknya orang berdebat dan merasa diri lebih dekat kepada Tuhan, lebih tahu tentang Tuhan, lebih berkuasa karena memiliki Tuhan. Bukankah sesungguhnya melalui bayi Yesus kita diingatkan bagaimana Maria dan Yusuf menerima kehadiran-Nya sebagai milik Tuhan dan bukan milik mereka sendiri?
Melalui bacaan-bacaan kita hari ini kita akan menemukan bahwa kehidupan umat tidak pernah lepas dari keraguan dan keyakinan, dan keduanya dipengaruhi oleh hati seseorang dalam menanggapinya. Melalui Mazmur dan surat Roma umat ditegaskan bahwa Tuhan Allah kita adalah Gembala Israel, yang mengasihi dan menuntun umat pada keselamatan.
Dan melalui berita Injil kita diajak untuk hidup sebagai orang-orang milik kepunyaan Allah, yang mau tunduk dan menurut pada kehendak Allah bahkan untuk menanggung beban yang berat sekalipun. Sebab beban itu dipandangnya sebagai sebuah kepercayaan dan kehormatan menjadi alat di tangan Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 28).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 81:5
- PKJ 11: 1-3
- KJ 121:1-4
- PKJ 40:1-2
- KJ 127:1,3,4
- KJ 146
- Bayi Kudus Bersahaja
Tinggalkan Balasan