Renungan Minggu, 13 November 2016
Ajaran tentang akhir zaman sering kali berputar di persoalan kapan, bagaimana dan apa yang sering terjadi. Pada tayangan National Geographic tentang The Story of God yang menceritakan konsep akhir zaman dalam berbagai agama. Menayangkan setiap agama memiliki konsep tersebut, menghidupinya dan memperjuangkannya. Pembawa acara mengatakan entah bagaimana konsep akhir zaman memberikan kenyamanan bagi pemeluk agama ketika merasa tidak berdaya dalam kehidupan masa kini. Tayangan ini sangat menarik untuk disimak dalam rangka merenungkan dan mempertanyakan kembali bagaimana kekristenan menghidupi penghayatannya tentang akhir zaman?
Teks bacaan Injil Lukas menguraikan tentang hal tersebut, mari kita memaknainya agar pengharapan hari depan (akhir zaman) tidak menyurutkan semangat menghargai hari ini dan memaknainya dalam kasih yang membangun kehidupan.
Berita akhir zaman dihidupi untuk menumbuhkan pengharapan dan semangat menghargai hari ini dan kebergantungan penuh kepada Allah. Allah adalah pihak yang diandalkan di hari ini untuk menyongsong hari depan. Tidak ada sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang adalah jaminan dari pemeliharaan kasih-Nya. Setidaknya berita akhir zaman membuat kita semakin gigih memperjuangkan kasih dan keadilan di tengah kehidupan yang penuh dengan pertikaian, kemarahan dan penindasan.
Jangan goyah dan marilah kita terus memperjuangkan kasih dan keadilan di tengah kehidupan yang penuh dengan pertikaian, kemarahan dan penindasan. Jangan goyah dan marilah kita terus memperjuangkan dalam pertolongan-Nya. Berbicara tentang akhir zaman menjadi berarti dalam perjuangan kebaikan dan cinta kasih Kristus di masa kini, dalam waktu yang Allah anugerahkan kepada kita. (Dian Penuntun, Edisi 22).
Tinggalkan Balasan