Renungan Minggu, 13 Oktober 2013
Dalam keadaan susah, gagal, dan terhimpit oleh berbagai persoalan rasanya mudah bagi kita untuk datang kepada Tuhan dan memohon pertolonganNya.Tetapi ketika keberhasilan dan hidup dalam kenyamanan dialami, tidak jarang kita melupakan Tuhan.
Satu kata dalam bahasa Jawa, niteni yang bermakna berefleksi, merenung, mengingat, memikirkan kembali perjalanan hidup, rasanya tepat untuk selalu kita gemakan dalam hati. Dengan niteni, kita diajak untuk tidak menjadi pongah dan bangga hati terhadap berbagai keberhasilan dalam hidup. Dalam niteni, kita juga diajak untuk melihat bahwa keberhasilan, kenyamanan, bebasnya hidup dari belenggu-belenggu masalah adalah rahmat Allah.
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk selalu berefleksi, merenung, mengingat, memikirkan kembali kebaikan-kebaikan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita. Kemampuan untuk itu akan melahirkan kehidupan yang berkualitas. Dengan kehidupan yang berkualitas, setiap orang yang percaya kepada Allah akan dimampukan untuk memberitakan kebaikan-kebaikanNya dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. (Dian Penuntun, edisi 16 hal 227-228).
Tinggalkan Balasan