Renungan Minggu, 21 Februari 2010
Pada waktu Petrus menjawab pertanyaan Yesus dan mengaku: “Engkau adalah Mesias…”, Tuhan Yesus mengatakan bahwa pernyataan itu datang dari Bapa sendiri. Iman, atau pengakuan iman, adalah sebuah karunia Roh Kudus. Hal itu tampak juga dengan jelas dalam teologia Petrus.
Pengakuan Iman seperti itu bersifat sederhana. Untuk mengenal Tuhan yang kita imani secara “lebih lengkap” dan “lebih baik”, persoalan kasih karunia ini harus kita lengkapi dengan kesediaan untuk mendalami firman Tuhan, dan dengan menyadari kehadiran serta kehendakNya dalam hidup kita. Inilah yang disebut membangun iman.
Membangun iman, dalam rangka makin mengenal Tuhan dan kehendakNya, amat kita perlukan agar pelayanan kita tidak salah arah. Tanpa mengenal Tuhan dan kehendakNya bagi kita, jangan-jangan pelayanan yang kita lakukan, adalah sekedar aktivisme, atau malah rutinisme atau ritualisme belaka. Tentu saja pelayanan yang demikian “kurang afdol”. Seyogyanya, pelayanan yang kita jalankan adalah ketaatan akan panggilan Tuhan, yang kehendakNya benar-benar kita hayati, dan sedapat mungkin juga kita pahami.
“Membangun iman, menjalankan pelayanan”, kiranya membantu mengingatkan kita agar makin dewasa secara iman, sehingga kita terpanggil untuk ikut melayani Tuhan dan karyaNya di dunia ini, “dengan mengerti”.
Leksionari Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 60:1,2,4
- KJ 387:1-3
- KJ 285:1,2,5
- KJ 358:1-3
- KJ 287B
- KJ 375 (2x)
Tinggalkan Balasan