Renungan Minggu, 7 Februari 2010
Kehidupan kita sekarang pada hakikatnya merupakan produk dari kehidupan masa lalu. Melalui setiap masa lalu yang telah kita lewati, kita telah dibentuk untuk menjadi seorang pribadi. Sehingga apapun masa lalu kita, seharusnya kita mampu mengucap syukur. Karena tanpa masa lalu tidaklah mungkin kita hidup di masa sekarang.
Namun begitu, banyak orang yang tidak bahagia di masa kini karena mereka tidak mampu menyikapi secara arif kehidupannya di masa lalu. Singkatnya, mereka masih terbelenggu oleh kehidupan masa lalunya yang tidak bahagia. Atau mungkin mereka masih terbelenggu oleh masa lalu yang penuh dengan perbuatan dosa, sehingga sampai pada masa kini mereka terus melanjutkan dan mengembangkan perbuatan-perbuatan dosa tersebut.
Melepas masa lalu yang penuh dosa tidak mungkin dapat dilakukan dengan kekuatan dan kemampuan kita, kecuali dengan pertolongan Tuhan semata. Melepas masa lalu baru terjadi tatkala seseorang mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi, seperti yang dialami oleh Yesaya (Yesaya 6:1-13). Ia memiliki kesadaran akan masa lalunya yang penuh kenajisan dan ia mengalami pengampunan dari Tuhan.
Melepas masa lalu juga berarti adanya kesediaan meninggalkan kehidupan yang lama dan hidup secara baru di hadapan Allah. Seperti yang dialami juga oleh para murid Yesus (Lukas 5:10), yang ditandai dengan perbuatan yang berkenan di hadapanNya. Kiranya Tuhan menolong kita.
Leksionari Alkitab
Nyanyian Jemaat
- NKB 3:1-3
- NKB 203:1-3
- NKB 19:1-2
- NKB 171:1-2
- NKB 134
- NKB 200:1-2
iwan mengatakan
Awesome