Renungan Minggu, 15 Januari 2017
Melangkah adalah tindakan yang kita lakukan setiap hari. Setiap langkah kita menandakan adanya suatu tujuan yang ingin kita capai. Dalam perjalanan, kita dapat bertemu dengan banyak orang. Setiap hari, ada banyak hal baik yang terjadi, namun tidak sedikit juga persoalan yang kita temui. Korupsi dan ketidakadilan masih terus menjadi masalah besar di negri ini. Kita berhadapan dengan para pemimpin yang tidak lagi memiliki integritas dalam menjalankan tugas mereka. Apa yang di katakan di depan umum, berbeda dengan apa yang mereka lakukan dalam kenyataan kesehariannya. Kita berhadapan dengan pemimpin yang berjiwa egois, gila kuasa, gila hormat, dan gila uang.
Ditengah masyarakat, kita juga berhadapan dengan situasi yang lain, kekerasan demi kekerasan terjadi, orang dengan gampangnya menghabisi nyawa orang lain, bahkan terkadang tanpa merasa bersalah. Yang lebih mengerikan dari kekerasan fisik adalah ketika saat ini semakin berkembang orang yang nampak saleh dan ramah, namun ternyata semua kesalehan itu hanyalah modus untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Persoalan yang terjadi di sekitar kita, koruptor, pembunuh, pemimpin yang tidak memiliki integritas kesalehan yang palsu. Semua pelaku itu adalah orang yang berasal dari keluarga. Karena itu, untuk menyelamatkan keadaan ini, kita harus melakukan bagian kita dengan tepat, mulai dari keluarga kita. Kita haruslah menjadi keluarga yang mau tinggal dalam Yesus. Integritas atau sikap yang otentik itu harus dibangun dari keluarga. Kita harus mendidik anggota keluarga kita untuk tidak memelihara kesalehan yang palsu, diluar nampak beribadah dan memberi persembahan, namun dalam kehidupan sehari berlaku tidak adil, tidak benar, tidak mengasihi. Mazmur 40:7-9 telah memberi penegasan Allah tidak berkenan pada korban sembelihan, yang Ia mau adalah kita melakukan kehendak-Nya. (Dian Penuntun, Edisi 23).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 1:1-2
- PKJ 231:1-2
- PKJ 198:1-2
- KJ 49: 1,2,5
- KJ 393
- PKJ 285 (2x)
Tinggalkan Balasan