Lebih dari yang Biasa

Renungan Minggu, 23 Februari 2025

Apakah air putih itu benar berwarna putih? Bukan! Air putih yang biasa kita minum tidak memiliki warna alias bening. Bahkan, bila air itu sedikit saja berwarna, kita akan berpikir dua kali untuk meminumnya.

Namun, kenapa semua orang tetap menyebutnya air putih? Siapa yang memulai menyebutnya? Entah, kita tak perlu memusingkannya. Akan tetapi, contoh “air putih” menjadi potret kehidupan dalam masyarakat bahwa banyak hal yang tidak pas namun tetap dilakukan.

Ada sebuah kutipan pertanyaan yang bisa mewakili keresahan di atas: “membenarkan yang biasa atau membiasakan yang benar?” Pertanyaan ini seakan-akan hanya sebuah permainan diksi, sehingga menjawabnya pun juga bisa dengan sangat mudah.

Namun, bila direnungkan, pertanyaan itu semestinya menggelitik si penjawab. Mau tidak mau, si penjawab akan berpikir keras untuk menjawabnya, karena di sana akan terjadi koreksi diri dan bisa saja mengaku bahwa ia sering kali membenarkan yang biasa.

Padahal, kita semestinya membiasakan yang benar. Namun, membiasakan yang benar memang membutuhkan keberanian melawan kebiasaan diri atau orang-orang di sekitarnya.

Contoh konkret dalam masyarakat adalah tindakan pengeroyokan pada seorang maling yang tertangkap. Seakan-akan maling yang tertangkap memang sudah selazimnya dipukuli beramai-ramai.

Minggu ini, kita diajak untuk merefleksikan secara mendalam tentang ajaran Yesus yang melawan kebiasaan masyarakat pada zaman itu, yakni membalas orang jahat, atau balik memusuhi orang yang memusuhi kita.

Ajaran itu ada dalam ulasan Yesus mengenai mengasihi musuh. Ajaran Yesus ini adalah ajaran yang sering kali dianggap aneh dan sangat sulit dilakukan. Mengapa? Karena sudah lazim ketika seseorang dimusuhi, ia akan balik memusuhi.

Oleh karena itu, kisah rekonsiliasi Yusuf juga akan menjadi bagian refleksi minggu ini. Kita akan melihat bagaimana Yusuf menghadapi luka dan traumanya ketika bertemu dengan saudara-saudaranya yang menganiaya dan menjualnya. (Dian Penuntun Edisi 39).

Bacaan Alkitab:

Nyanyian Jemaat:

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan