Renungan Minggu, 19 Juni 2022
Kita mengenal macam-macam penyakit masyarakat, salah satunya adalah menjumpai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Kebanyakan dari mereka biasanya berjalan berkeliling tanpa menggunakan baju yang pantas, makan makanan yang seringkali tidak layak dan lain sebagainya.
Orang-orang yang bertemu dengan mereka juga kebanyakan berupaya menghindar ketika berjumpa dengan orang-orang berciri khusus seperti itu. Lalu, bila semua menghindar; siapakah yang akan menolong mereka yang memiliki situasi dan kondisi seperti itu?
Dalam kisah perikop Injil Lukas minggu ini, kita juga mendapati salah satu pengalaman pergumulan sosial di masyarakat yaitu orang yang kerasukan setan. Di dalam kisah tersebut kita melihat bagaimana Tuhan Yesus tidak menghindarinya namun membawa orang tersebut mengalami keselamatan. Mereka yang dalam pengaruh setan pun dapat disembuhkan-Nya. Hal ini menunjukan bahwa keselamatan Yesus menjangkau dunia tanpa batas.
Bagi orang yang kerasukan, kasih Yesus sungguh nyata, bahwasanya ia orang asing yang “sakit kerasukan” dan haram didekati oleh masyarakat secara umum, karena ia membawa dampak merugikan dengan ketidaksadaran diri yang dilakukannya bagi orang yang mendekat kepadanya. Keselamatan yang diterimanya dari Yesus, menjadikan ia waras dan berubah, bersedia meninggalkan kehidupannya untuk mengikut Yesus.
Apa yang Yesus kerjakan inilah yang kiranya menginspirasi kita dalam berjalan mengikut-Nya, yaitu menjalankan penugasan Yesus dengan bersaksi bagi dunia, membuat sesama mengalami perubahan hingga memiliki kegerakan untuk melakukan karya-karya keselamatan baik di tengah kehidupan. (Dian Penuntun Edisi 34).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 242:1-2
- PKJ 39:1,3
- PKJ 239:1-2
- Mazmur 22:19-28
- PKJ 265:1-2
- NKB 220:1-3
Tinggalkan Balasan