Renungan Minggu, 8 Agustus 2010
Apakah Anda pernah memperhatikan betapa banyaknya gereja-gereja baru muncul di sekitar tempat tinggal Anda? Mungkin ada yang berpendapat bahwa hadirnya gereja-gereja baru itu akan berdampak positif, baik bagi masyarakat maupun bagi kekristenan itu sendiri. Bukankah kehadiran gereja-gereja baru itu akan membuat pelayanan di masyarakat menjadi lebih efektif? Mungkin saja, seandainya masing-masing gereja bisa bekerja sama. Namun, pada kenyataannya tidak demikian. Alih-alih saling mendukung dan saling melengkapi dalam melayani masyarakat, masing-masing gereja malah saling bersaing untuk menjadi yang terbesar. Persaingan untuk memperebutkan anggota jemaat pun tidak terhindarkan. Dampak yang paling memprihatinkan dari semua ini adalah munculnya kecenderungan untuk mengutamakan kuantitas daripada kualitas.
Bacaan Alkitab hari ini mengungkapkan bahwa perjalanan iman kita tidak selalu mulus. Justru sebaliknya, berbagai tantangan dan kesulitan akan muncul menghadang orang-orang beriman. Namun, justru oleh berbagai tantangan dan kesulitan inilah kualitas iman dibuktikan.
Bacaan hari ini juga mengungkapkan bahwa tantangan dan kesulitan ternyata berguna bagi pertumbuhan iman kita. Semua itu mengajar kita untuk mempercayakan hidup dalam pemeliharaan Tuhan, mulailah dari iman yang paling sederhana. Iman yang sederhana sudah cukup untuk memotivasi kita agar tetap berpegang kepada janjiNya yang tidak kelihatan. Iman yang sederhana memungkinkan kita tetap bersukacita dan berpengharapan, meski berhadapan dengan krisis. Iman yang sederhana memampukan kita tetap setia melakukan kehendakNya (berbagi dan mengerjakan berbagai tugas sebagai hambaNya) sementara kita menantikan penggenapan janjiNya.
Leksionari Alkitab:
- Kejadian 15:1-6
- Mazmur 33:12-22
- Ibrani 11:1-3, 8-16
- Lukas 12:32-40
Nyanyian Jemaat:
- KJ 18:1-3
- KJ 38:1,5
- PKJ 40:1,2
- PKJ 14 (2x)
- PKJ 274
- KJ 249:1,3
Tinggalkan Balasan