Renungan Minggu, 5 Agustus 2012
Makanan sebagai kebutuhan tubuh jasmani menjadi hal utama yang dicari dan dikumpulkan manusia sehari-hari. Ketiadaan makanan membuat manusia menderita, dan ketika menghadapi penderitaan karena ketiadaan makanan, setiap orang pasti bereaksi. Tidak sedikit orang yang, demi mendapatkan makanan, berusaha dengan berbagai cara yang tidak benar, seperti mencuri, merampok, atau menjadi peminta-minta.
Dalam hal ini manusia mesti menyadari, bahwa selain membutuhkan makanan yang mengenyangkan perut, manusia juga membutuhkan makanan jiwa/rohani. Karena tubuh terdiri dari jiwa dan raga, maka bukan soal raga saja yang seharusnya mendapat perhatian; jiwa pun harus diperhatikan. Segalanya harus berimbang. Namun, tidak banyak orang yang memperhatikan hal ini. Bahkan, terkadang mereka tidak menyadari bahwa yang mereka butuhkan bukan makanan jasmani, tetapi makanan rohani, seperti orang banyak yang mencari Yesus di Kapernaum.
Orang banyak yang mencari Yesus hanya mempersoalkan makanan yang dapat mengenyangkan perut mereka. Namun, Yesus berupaya mengajarkan dan mengingatkan mereka tentang makanan yang tak dapat binasa: makanan yang bukan saja mengenyangkan jasmani, tetapi juga jiwa mereka, yaitu Dia Sang Roti Hidup. Tuhan Yesus menasihatkan bahwa, “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu: Sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meteraiNya.” (Yoh 6:27).
Apa pekerjaan yang dikehendaki Allah? Yaitu percaya kepada Kristus yang diutus Allah, maka kita akan memiliki roti hidup yang kekal.
Tinggalkan Balasan