Renungan Minggu, 24 November 2019 – Kristus Raja
Minggu ini gereja merayakan hari “Kristus Raja”. Perayaan “Kristus Raja” menjadi penutup tahun liturgi (tahun liturgi yang baru dimulai pada Adven 1). Pada hari penutupan ini, umat diajak untuk memuncaki seluruh rangkaian liturgi lewat proklamasi iman bahwa Yesus adalah Raja Semesta.
Pernyataan “Kristus Raja Semesta” berangkat refleksi umat percaya dalam relasinya dengan Kristus dan pengalaman kehidupan yang mereka jalani. Hubungan relasional itu menghasilkan kepercayaan. Seperti yang dikatakan Nico Syukur Dister, kepercayaan tidak mungkin dibikin oleh kita sendiri, tetapi selalu timbul dalam suatu relasi kepercayaan umat kepada Yesus diungkapkan lewat kata kurios, Kurios dapat bermakna tuan, pemilik, atau Tuhan. Dalam kata itu terkandung makna kuasa dan pemeliharaan. Itulah pula yang dilakukan oleh seorang raja.
Peran pemeliharaan Kristus sebagai Raja diperlihatkan melalui karya pendamaian. Pendamaian itu mungkin terjadi karena Kristus dari “atas”. Kristus adalah gambar Allah yang kelihatan, Di dalam Kristus itulah kepenuhan Allah terjadi. Melalui Kristuslah pendamaian antara bumi dan surga terwujud. Mensyukuri karya perdamaian itu, umat diundang untuk merayakan Kristus Raja semesta sekaligus belajar setia pada Kristus. (Dian Penuntun Edisi 28).
Tinggalkan Balasan