Renungan Minggu, 8 April 2018
Hari ini adalah Minggu Paskah II. Semangat kebangkitan Yesus masih kental mewarnai kehidupan umat-Nya. Pada kesempatan ini kita diajak untuk menghayati karya pelayanan Kristus di masa antara kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke sorga. Yesus menggunakan kesempatan itu untuk melakukan konsolidasi terhadap komunitas yang telah dibangun-Nya selama kurang lebih tiga tahun sebelum kematian-Nya. Konsolidasi ini perlu dilakukan agar mereka kelak menjadi komunitas yang siap diutus untuk melakukan misi-Nya.
Di masa kini, komunitas orang-orang percaya (baik dalam wujud gereja maupun masyarakat) diperhadapkan dengan tantangan yang tidak mudah. Kita hidup di tengah masyarakat yang masih bergulat dengan ketimpangan sosial. Meskipun pemerintah telah berupaya melakukan pemerataan kesejahteraan, namun hasilnya masih jauh dari harapan. Di kanan-kiri kita masih terlihat banyak orang yang hidup dalam kemiskinan, yang bergulat mempertahankan hidup mereka di antara orang-orang yang hidup dalam kemewahan.
Selain masalah ekonomi, masalah sosial yang tidak kalah penting juga mengancam kehidupan keluarga. Gaya hidup masyarakat modern yang menuntut setiap orang bekerja keras sehingga mereka tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk membangun relasi yang sehat dalam keluarga. Sementara itu seiring dengan kemajuan teknologi informasi semakin banyak orang yang justru berupaya mendapatkan pemenuhan kebutuhan sosialnya dari dunia maya. Padahal, relasi sosial di dunia maya tidak pernah dapat menggantikan kehangatan sebuah keluarga.
Teks leksionaris kita hari ini mengajak kita melihat dampak kebangkitan Yesus terhadap para murid-Nya. Dengan kuasa kebangkitan-Nya, Yesus membangkitkan kembali komunitas para murid yang sudah mati, dan mengubahnya menjadi komunitas yang hidup dan mampu menjalankan fungsinya. (Dian Penuntun Edisi 25).
Tinggalkan Balasan