Renungan Minggu, 6 Juni 2021
Memiliki saudara adalah hak istimewa. Baik saudara dalam arti keluarga, maupun saudara dalam persekutuan iman. Dalam persaudaran, banyak yang dapat dilakukan untuk saling menguatkan dan mendukung dalam kehidupan. Namun, proses memiliki dan menjadi saudara tidaklah instan. Ada proses yang diperlukan meliputi rasa percaya, pemulihan, serta tujuan bersama untuk membuat hubungan persaudaraan berhasil.
Rasa percaya menjadi hal mendasar untuk menjalin hubungan persaudaraan. Percaya bahwa keluarga kita akan membuat hidup kita lebih baik, sekalipun ada hal yang sulit untuk kita mengerti, berat untuk diterima, atau bahkan dirasa memalukan. Rasa percaya akan membuat kita bertahan dan memberi waktu agar apa yang baik kemudian menjadi milik bersama. Pemulihan diperlukan dalam hubungan persaudaraan, mengingat bahwa relasi yang ada bukan melulu berjalan dengan mulus dan lancar.
Ada banyak tantangan dalam hidup persaudaraan: kesalahan, kekeliruan, dan pertengkaran dapat membuat pecah hubungan persaudaraan. Pemulihan akan mengembalikan hubungan menjadi baik. Lalu, tujuan bersama juga akan membuat hubungan persaudaraan menjadi berhasil. Bahwa bukan tujuan satu pihak saja yang ditonjolkan, namun terdapat keselarasan tujuan yang dipahami dan dijalani bersama.
Dalam keluarga yang beriman, maka tujuan itu dilandasi oleh kehendak Allah. Tekad untuk menjalankan kehendak Allah, akan menolong kita mengingat sebuah misi penting, yaitu misi untuk menjalin persaudaran dalam nama Yesus Kristus. Kisah Injil di hari minggu biasa 1 ini, serta bacaan pertama tentang Adam dan Hawa setelah jatuh ke dalam dosa, mengajak kita merenungkan makna sebuah kepercayaan dalam hubungan keluarga.
Dimana di saat hubungan menjadi buruk, Allah hadir untuk membawa pemulihan kepada kita sehingga kita dapat kembali menjalani hidup sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan. Maka, ibadah Minggu akan membawa umat pada perenungan tentang pentingnya sebuah hubungan persaudaraan yang baik, dalam berbagai hubungan yang umat miliki. Baik itu dalam hubungan suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik, dan hubungan kekeluargaan di dalam Tuhan.. (Dian Penuntun 32).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- –
- –
- –
- –
- –
- –
Tinggalkan Balasan