Renungan Minggu, 5 Mei 2013 – Paskah VI
Ketaatan kepada firman Tuhan merupakan bentuk kasih kepada Yesus. Ketika rasul Yohanes menuliskan Injilnya, umat Tuhan sedang mengalami pengucilan dan disingkirkan dari keluarga, persekutuan umat dan masyarakat. Di tengah kondisi itu, mereka yang memilih untuk tetap menuruti firman Tuhan Yesus akan mengalami kebaikan, yaitu Allah Bapa dan Yesus akan berdiam bersama mereka.
Ketaatan kepada tuntunan Allah melalui Roh Kudus merupakan bentuk kasih kepada sesama. Di tengah segala keterbatasannya, Paulus mendapat tuntunan dari Allah melalui Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul 16, kita belajar dari Paulus yang begitu taat pada tuntunan Allah. Ia punya kehendak dan keinginan untuk pergi ke Asia dan Bitinia namun ketika Roh Allah melarangnya, ia patuh dan penuh ketaatan mengurungkan niat tersebut.
Begitu juga saat melalui mimpi Paulus dipanggil untuk pergi ke Makedonia, ia memaknainya sebagai panggilan dan tuntunan Tuhan agar ia mengabarkan injil ke sana. Ketaatan pada tuntunan Allah membuat Paulus menjadi alat penyebaran Injil tentang karya kasih Tuhan kepada bangsa-bangsa di luar Yahudi. Karena ketaatan Paulus itulah bangsa-bangsa di luar Yahudi mengalami juga kasih Allah.
Saudara, mari kita mengingat kembali kasih Allah yang telah dinyatakan bagi setiap kita, dan yang sudah kita alami. Allah telah menyatakan kasihNya dengan anugerah keselamatanNya dan berkat-berkat lain yang menyertainya. Pertanyaannya adalah apa respon kita terhadap kasih Allah yang telah dinyatakan bagi kita? Apa bukti dari kasih kita kepada Allah?
Tinggalkan Balasan