Renungan Minggu, 26 Februari 2017
Minggu Transfigurasi, bagi kebanyakan umat Kristen, mungkin kurang mendapatkan perhatian, sehingga biasanya berlalu begitu saja. Namun, Minggu Transfigurasi sebenarnya memiliki makna yang penting dalam penghayatan iman Kristen. Minggu Transfigurasi adalah sebuah peringatan pada peristiwa Yesus dimuliakan di atas gunung. Saat itu, Yesus mengalami perubahan rupa, wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar dan terang. Minggu Transfigurasi juga merupakan penutup rangkaian hari Minggu biasa setelah natal sebelum memasuki masa pra paskah. Jadi, dapat juga dimaknai sebagai persiapan umat Tuhan untuk memasuki masa Pra Paskah.
Dalam minggu transfigurasi kali ini, kita akan memfokuskan pada peneguhan yang Yesus terima dalam peristiwa transfigurasi. Melalui peneguhan itu, langkah Yesus semakin dimantapkan untuk memasuki penderitaan yang harus dihadapi demi mewujudkan karya keselamatan Allah bagi dunia. Kemuliaan yang Yesus terima bukan berhenti pada diri-Nya sendiri, tetapi dilanjutkan dengan sebuah karya nyata.
Ketika kita mendengar kata ‘dimuliakan’, mungkin kita mengidentikkannya dengan sebuah tindakan memperoleh suatu tempat atau status khusus. Ketika seseorang dimuliakan mungkin ia berpikir akan memperoleh perlakuan khusus lengkap dengan berbagai fasilitas yang akan diterima. Namun, hal itu berbeda dengan spiritualitas yang dikehendaki Yesus. Kemuliaan yang diterima seseorang bertujuan supaya ia dapat melaksanakan kehendak Tuhan dalam kehidupannya. Kemuliaan dan kasih Allah yang diberikan pada umat-Nya membawa kekuatan untuk tidak menyerah dalam menjalani ziarah hidup bersama Allah. (Dian Penuntun, Edisi 23).
Tinggalkan Balasan